RAKYATKU.COM - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin angkat bicara terkait puisi yang dibacakan inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman pada acara Malam Munajat 212, Kamis lalu.
Menurut Ma'ruf, puisi Neno tersebut sama seperti potongan doa yang digunakan nabi muhammad kompilasi perang badar melawan pasukan quraisy di mekkah.
Ia lantas menjelaskan Perang Badar merupakan pertempuran antara pasukan Islam yang dipimpin Nabi Muhammad melawan pasukan kafir Quraisy.
"Jika ada yang meminta doa doa kompilasi Perang Badar, jika Perang Badar yaitu (perang) antara Islam dan kafir," kata Ma'ruf,
Melihat situasi itu, Ma'ruf menilai Neno salah meminta doa Nabi Muhammad dalam puisinya itu. Sebabnya, Indonesia saat ini dalam Perang Badar, hanya menggelar ajang Pilpres.
"Pertama, kok pilpres kaya perang badar, perang badar itu kan perang habis-habisan, mati-matian, hidup mati, kita kan milih pemimpin mana yang kita sukai," bebernya dikutib CNNIndonesia, Sabtu (23/2/2019).
Lebih lanjut, Ma'ruf menyayangkan puisi yang dibacakan Neno tersebut. Ia menghargai puisi itu sama saja menempatkan Posisi Joko Widodo dan mengaku sebagai pihak kafir dalam ajang Pilpres kali ini.
"Kedua, menentukan posisi yang lain sebagai seorang kafir, maka sama saja menganggap Pak Jokowi dan saya menganggap orang kafir. Itu sudah tidak tepat. Sayang lah," ungkapnya.
Diketahui, Neno membaca puisi yang paling isinya adalah meminta kemenangan dalam Pilpres nanti. Isinya Adalah:
"Jangan, Jangan Engkau Tinggalkan Kami Dan menangkan Kami KARENA JIKA TIDAK Engkau menangkan Kami khawatir ya Allah Kami khawatir ya Allah tak ADA Lagi Yang menyembah-Mu..."