RAKYATKU.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak meluncurkan rudal baru di Eropa. Putin mengancam akan membalas dengan cara serupa dengan menargetkan ibu kota Barat dengan persenjataan barunya sendiri jika hal itu terjadi.
Putin mengatakan, Amerika Serikat menyalahi pakta kontrol senjata utama -perjanjian Angkatan Nuklir Menengah-Rentang 1987- untuk membebaskan tangannya guna membangun rudal baru dan mencoba mengalihkan kesalahan atas tindakan di Rusia .
Banyak analis mengatakan, meninggalkan perjanjian secara efektif mengisyaratkan dimulainya perlombaan senjata baru, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (21/2/2019).
Pemimpin Rusia ini memperingatkan Washington agar tidak menempatkan rudal baru di Eropa setelah runtuhnya perjanjian kunci era Perang Dingin, dengan mengatakan Moskow akan menganggapnya sebagai ancaman serius.
"Saya mengatakan ini dengan jelas dan terbuka, Rusia akan dipaksa untuk mengerahkan senjata yang dapat digunakan melawan pusat pengambilan keputusan yang berada di belakang sistem rudal yang mengancam kita," kata Putin.
"Kemampuan senjata semacam itu, termasuk waktu untuk mencapai pusat-pusat itu, akan setara dengan ancaman terhadap Rusia."
Dia tidak mengatakan senjata spesifik apa yang bisa dikerahkan Moskow, tetapi dia melaporkan kemajuan cepat pada serangkaian sistem baru yang disajikan setahun yang lalu.
Kesepakatan INF ditandatangani pada 1987 oleh presiden AS saat itu Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev dan menyelesaikan krisis mengenai rudal balistik berujung nuklir Soviet yang menargetkan ibukota Barat.