RAKYATKU.COM, OGAN ILIR - Hujan deras mengguyur Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), pada Selasa, 20 Februari 2019 dini hari.
Bidan desa, YL (27) terlelap dalam tidurnya, bersama bayinya yang berusia 11 bulan.
Tiba-tiba dari arah jendela Puskesdes yang menjadi rumah tinggal Bidan YL, melompat masuk lima pria. Salah seorang membekap bu bidan dengan bantal.
Bu bidan meronta hingga sebuah bogem mentah dilayangkan salah satu perampok, dan mendarat di wajahnya. Keributan itu membuat bayi YL bangun dan menangis.
"Jangan teriak, atau anakmu mati," ancam salah seorang perampok.
YL pun pasrah ketika diperkosa perampok. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, para perampok itu melarikan diri kembali lewat jendela, sambil membawa uang tunai Rp500 ribu, berikut ponsel korban. Saat pemerkosaan, suami YL sedang dinas keluar daerah.
Meluhat para perampok sudah pergi, dengan terhuyung-huyung bu bidan bangkit. Sambil menggendong bayinya, dia ke rumah tetangganya, Zainal minta tolong pada pukul 01.30 WIB.
Di rumah Zainal, bu bidan menceritakan peristiwa nahas yang dialaminya. Usai bercerita, bu bidan pun pingsan. Zainal lalu pergi ke rumah Kepala Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Nurdin, dan membawa korban ke rumah sakit serta menghubungi polisi.
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyebutkan, dari hasil penyelidikan sementara, ada lima pelaku pemerkosaan terhadap bidan YL.
Zulkarnain menjelaskan, kelima pelaku membekap serta mengancam korban saat beraksi. Para pelaku menutup wajah YL hingga akhirnya bidan tersebut diperkosa.
"Dugaannya ada lima orang, wajah korban waktu itu ditutup pelaku sehingga tidak bisa mengidentifikasi wajah pelaku," kata Zulkarnain, Rabu (20/2/2019) seperti dilansir Tribunnews.com.