RAKYATKU.COM, MAKASSAR -- CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, tidak sepakat dengan usulan Ketua Dewan Pembina PSSI, Komjen Pol (Purn.) Syafruddin.
Saat diwawancarai usai kegiatan Sakip (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) Award ke III di hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Selasa (19/2/2019) lalu, Menteri PAN RB tersebut mengusulkan, agar tak perlu ada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, setelah Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka. Jokodri sebelumnya ditetapkan tersangka oleh Satgas Antimafia Bola Polri, terkait kasus pengrusakan alat bukti pengaturan skor yang sedang dalam proses pengusutan.
"Tidak usah KLB. Di PSSI itu, kongres reguler saja. Nanti (KLB) mengganggu karena ada statuta yang mengatur itu," katanya. Ia hanya meminta agar Joko Driyono segera menanggalkan jabatan tersebut.
Jika sesuai dengan regulasi awalnya, kongres akan digelar pada tahun 2020. Sebab, kepengurusan baru PSSI dimulai pada tahun 2016 lalu, saat terpilihnya Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Namun, Munafri tak setuju dengan usul Syafruddin. Menurutnya, KLB harus tetap digelar tahun ini.
"Yah, tidak bisa (sesuai jadwal awalnya). Namanya KLB (jadi harus tahun ini). Kalau tahun 2020, bukan (kongres) luar biasa lagi dong namanya," tutur Appi, sapaan akrabnya, saat ditemui di Stadion Andi Mattalatta, kemarin (20/2/2019).
"KLB harus kita laksanakan, tapi jangan dulu, nanti setelah 17 April. Setelah itu, baru kita duduk sama-sama untuk merancang itu. Tempatnya di mana pun," tegasnya.