RAKYATKU.COM, OGAN ILIR - Selasa, 19 Februari 2019. Sekitar pukul 00.30 WIB. Suasana di salah satu desa di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sangat sunyi. Hanya ada suara jangkrik dan binatang malam.
YL (27), bidan desa saat itu terlelap bersama anaknya di salah satu kamar di Kantor Puskesdes yang selama ini ditinggalinya. Saat itu, suami YL sedang keluar daerah.
Saat itu suasana di dalam kamar gelap gulita. Tiba-tiba YL dibangunkan. Mulutnya dibekap, matanya ditutup kain. Mendengar ribut-ribut, anaknya terbangun dan menangis.
Bocah itu pun ikut dibekap pelaku yang kurang lebih lima orang.
"Jangan menjerit, atau anakmu mati," ancam salah seorang pria itu.
Karena YL terus meronta, pria itu lalu memukul wajahnya hingga lebam. Lehernya juga setengah tercekik.
Setelah itu, korban diperkosa. Ada lima orang semuanya. Usai memperkosa korban, para pelaku melarikan diri dengan membawa uang Rp500 ribu dan sebuah ponsel.
Usai diperkosa, korban sempat pingsan. Saat sadar, korban melangkah keluar dan menemui kepla desa bernama Zainal.
Korban kemudian diantar melapor ke Polsek Pemulutan.
"Semalam ramai di sini, petugas dari Polsek Pemulutan sudah melakukan olah TKP,’’ kata Kades, seperti dilansir Tribunnews.
Korban kemudian diantar ke RS Muhammadiyah, karena selain diduga diperkosa, muka korban lebam akibat dipukul pelaku.
Kini, korban dirawat di Rumah sakit Bhayangkara Palembang.
Keluarga maupun rekan sesama bidan desa, terus silih berganti datang ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjenguk keadaan YL.
Kasubbid Yanmeddokpol RS Bhayangkara Dr Yunita L. Mars mengungkapkan, YL mengalami sejumlah luka lebam di tubuhnya.
"Kalau dari fisiknya sudah jelas ada luka-luka. Ada luka di mata dan bekas cekikan di leher," ujarnya saat ditemui tribunnews di Ruang DVI RS Bhayangkara, Rabu (20/2/2019).
Dokter RS Bhayangkara tengah memberikan perawatan bagi YL untuk mengobati luka baik secara fisik maupun mental yang dialaminya.
"Saat ini kami dari pihak Rumah Sakit Bhyangkara, sedang mengobati luka korban. Seperti trauma di kepalanya karena dia mengeluh pusing."
"Terus juga keluhan sakit di leher. Jadi saat ini dirawat oleh dokter syaraf. Selain itu juga akan ada konseling dengan psikiater untuk menghilangkan trauma secara psikisnya," ujarnya.