RAKYATKU.COM - Sebagai salah satu suku cadang mobil dan rantai servis terbesar di Jepang, Yellow Hat tentu peduli dengan keselamatan lalu lintas. Sehingga tidak terlalu mengejutkan jika perusahaan tersebut telah membuat video layanan publik mengenai masalah ini.
Namun, yang mengejutkan adalah untuk siapa video itu dibuat. Video itu bukan untuk pengemudi lansia ataupun anak-anak muda. Yellow Hat mengembangkan video dengan bantuan anggota tim peneliti psikologi hewan Camp-Nyan Universitas Kyoto, termasuk Profesor Kazuo Fujita, seorang spesialis dalam ilmu zoologi dan kognitif.
Mengikuti saran para peneliti, Yellow Hat memastikan video berisi banyak elemen bergerak untuk menarik perhatian kucing .
Perawatan serupa masuk ke komponen audio. Tim menguji berbagai kandidat untuk "narator" video sebelum memutuskan pada set tertentu meow yang ditanggapi oleh audiens dengan penuh perhatian.
Musik latar belakang berisi suara kicauan burung, dan juga pola suara gelombang sinus yang mirip dengan mencicit tikus dan tikus kecil lainnya, tujuannya adalah insting pemburu kucing akan muncul ketika mereka berpikir mereka mendengar mangsa pilihan mereka bersembunyi di suatu tempat di layar dan buat mereka menonton video.
Dan ya, video itu melakukan pekerjaan yang mengagumkan untuk membantu pengemudi manusia memahami aspek-aspek tertentu dari psikologi kucing, seperti kehangatan menggoda dari penutup lubang jalan tengah, kegembiraan berburu saat senja ketika burung kembali ke sarangnya, dan bagaimana kadang-kadang klakson klakson dan lampu sorot tinggi cukup mengejutkan kucing sehingga mereka tidak bisa menghindar, sehingga pengemudi juga harus melambat.
Meski begitu, video itu juga tampaknya sungguh-sungguh berusaha membuat kucing memahami dan mempertahankan fakta bahwa di mana ada jalan, ada mobil, dan mudah-mudahan memalu rumah bahwa hubungan mental akan membuat kucing Jepang sedikit lebih aman ketika mereka keluar dan sekitar.