RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Ratusan emak-emak warga korban banjir beberapa hari lalu, mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto, Selasa (19/2/2019). Warga tersebut datang meminta bantuan kompor gas. Namun, ratusan warga pulang dengan kecewa.
Salah satu korban banjir warga Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Muh Hatta mengatakan, kedatangannya ke Dinsos karena melihat tetangganya sudah mendapatkan bantuan kompor gas.
"Saya lihat tetanggaku adami yang dapat, kenapa saya tidak dapat. Makanya saya ke sini. Tapi ini sepertinya pilih kasih. Ada saya punya kompor di rumah satu mata tapi saya beli, karena mau memasak tapi tidak ada, terpaksa saya beli, itu bukan bantuan,"kata Hatta
Halnya yang sama juga yang dialami warga Kampung Sapiri, Desa Sapanang, Kecamatan Turatea, Daeng Ngai. Ia mengatakan, kedatangannya karena mendapat informasi dari tetangganya bahwa ada pembagian kompor gas di Dinsos.
"Jadi saya sampaikan juga sama tetanggaku, ayo mi kita kesana di Dinas sosial ada bantuan kompor, tidak ada memang komporku naambilki air. Saya tidak tau apa alasannya kenapa saya tidak dikasih kompor," ujarnya.
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial, Subhan, mengatakan, bantuan tersebut diperuntukkan khusus untuk korban banjir atau yang mengalami rusak total.
"Tadi banyak warga emak emak berbondong-bondong, tidak tau siapa yang beri tahu. Jadi, bagi yang mendapatkan bantuan kompor harus punya rekomendasi dari lurah setempat,"katanya.
Bantuan tersebut hanya 200 unit. Sementara masyarakat yang menyetor kartu keluarga (KK) lebih 300. Jadi pihaknya mengembalikan KK kepada pemerintah setempat, apakah betul warga tersebut layak dapat atau tidak, termasuk yang rusak parah.
"Hanya bagi yang dapat rekomendasi dari lurah setempat, lingkungan yang bisa dapat. Jadi nanti lurahnya yang merekomendasikan apakah yang bersangkutan layak dapat atau tidak," pungkasnya.