Selasa, 19 Februari 2019 03:31
Ilustrasi bisul
Editor : Mays

RAKYATKU.COM – Bisul seringkali dianggap sebagai masalah kulit yang ringan dan disepelekan. 

 

Bahkan, kita cenderung membiarkannya karena menganggapnya akan sembuh dengan sendirinya. 

Sayangnya, bisul berukuran kecil pun ternyata bisa membahayakan penderita diabetes, karena kemampuannya menjadi awal dari infeksi yang mematikan.

Mengenal bisul

 

Bisul bukanlah masalah kulit yang datang dengan sendirinya. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri seperti staphylococcus aureus pada permukaan kulit. Masalahnya adalah bakteri ini bisa dengan mudah ditemukan di kulit manusia.

Awalnya, bisul biasanya hanya akan berupa jerawat dengan ukuran yang kecil. Hanya saja, kondisi ini bisa berkembang dengan adanya kemunculan nanah. Jika sampai bisul pecah, maka kulit akan terbuka layaknya kawah gunung berapi. Terbukanya kulit inilah yang bisa menjadi penyebab datangnya infeksi.

Penyebab bisul bisa membahayakan kondisi penderita diabetes
Salah satu komplikasi diabetes yang paling sering terjadi adalah infeksi yang tak kunjung bisa diobati. Bahkan, dalam banyak kasus hal ini akan berujung menjadi amputasi pada beberapa bagian tubuh tertentu. Sebagai contoh, jika penderita diabetes mengalami luka atau goresan kecil, luka ini akan cenderung sulit untuk disembuhkan karena kadar gula darah di dalam tubuhnya sudah sangat tinggi.

Masalahnya adalah penderita diabetes seringkali tidak menyadari kemunculan bisul di beberapa bagian tubuh tertentu. Padahal, jika sampai bisul pecah dan membuat kulit terbuka, maka akan terjadi infeksi kulit yang cukup parah hingga menembus jaringan lunak yang ada di bagian bawah permukaan kulit. Jika sampai hal ini sudah terjadi, maka kulit akan mengalami gejala seperti nyeri, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, pembengkakan, hingga sensasi panas.

Tips menangani bisul bagi penderita diabetes

Sebenarnya, bisul bisa dianggap sebagai kondisi yang tidak berbahaya bagi penderita diabetes yang masih bisa mengendalikan kadar gula darahnya. Hanya saja, jika sampai kadar gula darah tidak bisa lagi dikontrol, maka kondisi sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh penderita diabetes cenderung sangat buruk sehingga bisa membuat bisul berkembang menjadi infeksi.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan kadar gula darah tinggi yang bisa membuat penurunan sel darah putih. Hal ini berarti, sistem kekebalan tubuh tidak lagi memiliki kemampuan melawan infeksi sehingga membuat kondisi ini terus menyebar atau semakin parah. Kadar gula darah yang tinggi juga bisa memperburuk sirkulasi darah. Hal ini akan membuat berbagai nutrisi yang dibutuhkan kulit untuk memperbaiki diri tidak bisa diantar dengan cukup. Kondisi inilah yang akhirnya membuat luka tidak bisa sembuh.

Kadar gula darah tinggi yang tidak terkendali juga bisa membuat gangguan saraf yang cukup parah. Padahal, jika sampai saraf-saraf sudah rusak, seperti di bagian tangan atau kaki, maka bisul atau luka pun tidak akan bisa disembuhkan dan cenderung semakin parah.

Pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah dengan cara menerapkan pola makan atau gaya hidup yang sehat demi mencegah kemungkinan terkena komplikasi. Selain itu, mereka juga diminta untuk lebih berhati-hati untuk beraktivitas sehari-hari agar tidak mudah terluka. Penderita diabetes juga sangat disarankan untuk melakukan perawatan kulit.

Sebagai contoh, mereka diminta untuk tidak sembarangan memilih sabun yang bisa memicu kulit kering dan memakai pelembap kulit karena penderita diabetes biasanya cenderung memiliki kondisi kulit yang lebih kering dan lebih rentan terkena bisul.

Jika sampai bisul muncul, pastikan untuk tidak sembarangan memecahkannya. Cobalah untuk meminta obat ke dokter demi mengatasinya sehingga tidak akan menyebabkan munculnya luka atau infeksi.

TAG

BERITA TERKAIT