Selasa, 19 Februari 2019 08:15
Johnson (kiri), berfoto bersama adik perempuannya Kelsey (tengah), dan ibunya Carol (kanan) dalam penerbangan ke Dubai beberapa tahun lalu.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, SKOTLANDIA - Selasa, 1 Januari 2019. Jenna Johnson (27), terus merenung. Wajah ibu dua anak itu tak ceria. Dengan tatapan kosong, dia duduk di depan jendela rumahnya di Thurso di Dataran Tinggi Skotlandia.

 

Bayangan kelam itu terus menghantuinya. Malam jahanam, 23 Desember 2018.

Hari itu, Jenna bangun dalam keadaan bugil. Seluruh tubuhnya penuh dengan goresan jarum dan memar.

Dia dibius lalu diperkosa oleh dua pria. Bukan hanya itu, aksi pemerkosaan itu juga diabadikan dalam rekaman kamera.

 

"Kalau kamu melawan atau melapor, video ini akan tersebar. Keluargamu pasti akan malu. Bagaimana dengan anak-anakmu? Wow, mereka tentu tak akan punya muka," ancam salah seorang pemerkosa.

Tanpa pikir panjang lagi, Jenna mengambil tali, lalu menggantung dirinya.

Mayatnya ditemukan, saat orang tuanya gelisah. Jenna tak muncul di acara makan siang keluarga.

Polisi Skotlandia bersikeras, tidak ada keadaan yang mencurigakan.

Tubuhnya secara forensik diperiksa di Glasgow setelah dia meninggal, tetapi tes tidak meyakinkan atas serangan seksual atau pemerkosaan karena sudah berhari-hari berlalu.

Johnson mengatakan kepada teman-teman dekatnya dan saudara perempuan Kelsey yang berusia 21 tahun, bahwa dia telah diperkosa. "Sekarang mereka menginginkan keadilan," lapor Daily Record.

"Kelihatannya beberapa orang di komunitas tahu, bahwa kedua lelaki ini telah membius dan memperkosanya dan memfilmkannya, karena mereka membual tentang hal itu," jelas Kelsey kepada Daily Record.

"Aku tidak tahu apakah mereka memerasnya atau hanya menikmati tubuhnya. Tetapi dia bingung. Jenna adalah teman yang setia dan benar-benar mencintai anak-anaknya," lanjut Kelsey.

Salah satu pria yang dituduh Jenna, juga dicurigai telah membunuh Stefan Sutherland (25), yang ditemukan tewas di pantai setelah keluar malam pada tahun 2013.

Polisi bersikeras, tidak ada keadaan yang mencurigakan mengenai kematian Sutherland, meskipun darahnya diduga ditemukan di dinding rumah tersangka.

Ayah Sutherland, Sandy, mengatakan, orang ini seharusnya dipenjara karena pembunuhan Stefan.

Polisi Skotlandia mengatakan, tidak ada keadaan yang mencurigakan atas kematian Jenna, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung. 

TAG

BERITA TERKAIT