RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Debat calon presiden putaran kedua telah dipentaskan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu malam (17/2/2019).
Jika pada debat sesi pertama pada 17 Januari lalu berlangsung seru dengan sejumlah bumbu-bumbu adegan yang menggelitik, di debat sesi kedua ini justru kelihatan kedua kontestan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 itu terkesan adem ayem saja.
Meskipun demikian, dalam debat yang dipandu oleh Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki selaku moderator tersebut tetap terselip sejumlah ungkapan yang unik dan menggelitik.
Misalnya, saat sesi ketiga dimana sebuah video singkat diputar oleh moderator terkait masalah lubang pertambangan yang belum dilakukan reklamasi.
Saat itu, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menanggapi video tersebut dengan berjanji akan mencarikan solusi.
"Sekarang banyak sekali pertambangan yang merusak lingkungan. Ini menjadi masalah. Kami akan carikan solusi. Bisa jadi juga ada kolusi perusahaan tambang tersebut dengan pejabat pemerintah karena mereka mengabaikan tanggung jawab untuk melakukan pemulihan lingkungan. Persoalan yang kita terima dari tahun-tahun itu di mana seolah-olah negara itu telah dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan swasta," kata Prabowo.
Pernyataan Prabowo tersebut memantik reaksi dari sang rival, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo. Terkait dugaan kolusi tersebut, Jokowi menyebut pemerintah telah melakukan penegakan hukum dengan merangkul Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menghadapi persoalan itu.
"Selain penegakan hukum, kita kerjakan juga hal-hal lain. Misalnya menghutankan kembali kawasan tambang," ungkap sang petahana.
Usai respon Jokowi tersebut, moderator mempersilahkan kepada Prabowo untuk menanggapi kembali. Hanya saja, Prabowo nampaknya ingin menyudahi perdebatan tersebut.
"Saya kira cukup, jangan bertele-tele, kita jangan diadu-adu terus. Kalau tidak ada perbedaan, untuk apa kita ribut lagi," ujar Prabowo yang diiringi tepuk tangan dari para penonton.
"Ya, saya setuju," timpal Jokowi singkat.