RAKYATKU.COM, MAROS - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros terus berinovasi meningkatkan wisatawan masuk ke kabupaten Maros. Salah satunya dengan mengembangkan konsep wisata olahraga.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Disbudpar Maros Muh Ferdiansyah. Ferdy sapaan akrabnya mengatakan, saat ini konsep wisata di Indonesia telah bergeser dengan tidak hanya travelling, tetapi juga melibatkan unsur olahraga didalam wisata.
Beberapa kota besar di Indonesia menjadikan wisata olahraga sebagai bagian dari meningkatkan destinasi wisata. “Saat ini masyarakat selain berwisata juga memasukkan unsur olahraga di dalamnya, salah satunya olahraga lari. Kota wisata seperti Bali, Bandung, Jogja bahkan Jakarta menjadikan agenda wisata olahraga sebagai salah satu potensi mendatangkan wisatawan ke daerahnya,” beber Ferdy, Minggu (17/2/2019).
Hal inilah, kata Ferdy, yang juga akan dikembangkan di Kabupaten Maros. Tahun ini Disbudpar Maros juga akan mengembangkan konsep wisata olahraga salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan komunitas lari di Maros yakni Maros Runners.
“Kita lihat Bandung Marathon, Borobudur Marathon, Bali Marathon yang jelas-jelas destinasi utama wisata mengembangkan konsep ini sehingga kami juga mencoba hal yang sama,” paparnya.
Tidak hanya berfokus pada Bantimurung dan Rammang-rammang, wisata lainnya juga akan dikembangkan bekerja sama komunitas Maros Runners dan komunitas olahraga lainnya. “Beberapa waktu lalu sudah pernah diexplore air terjun di Camba yaitu air terjun Maddenge dan air terjun Lacolla bersama Maros Runners, kita tahu air terjun di Maros jumlahnya mencapai puluhan tapi belum diexplore dengan baik dan tentu nantinya kita ingin terus mengexplore terus objek-objek wisata lainnya yang belum terekspose untuk lebih dikenal lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Maros Runners Alfi Syahria mengaku pihaknya akan mendukung penuh konsep wisata yang kini dikembangkan Disbudpar Maros. Menurutnya, Maros tidak kalah dengan daerah lain dan memiliki potensi besar untuk pengembangan wisata.
“Maros sangat layak jual untuk pengembangan wisata olahraga, banyak kelebihan yang dimiliki Maros dibanding daerah lain di Sulsel salah satunya keberadaan bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Tidak perlu jauh-jauh menikmati keindahan alam Sulsel, area persawahan, deretan pegunungan karst, alam pedesaan yang sejuk, masyarakat yang ramah semua bisa dinikmati di Maros yang bisa ditempuh hanya 30 menit sampai 1 jam dari Bandara. Itu nilai jual yang tidak dimiliki kabupaten lain di Sulsel,” papar Alfi.
Lebih jauh Alfi mengatakan, konsen pemerintah daerah mengembangkan wisata olahraga sangat penting untuk didukung oleh seluruh masyarakat. “Ada dua hal yang positif didapat dari wisata olahraga ini yaitu tarvelling juga kesehatan karena berwisata sambil berolahraga tentu orang sakit akan berkurang kalau masyarakatnya rajin berolahraga dan bergaya hidup sehat,” pungkasnya.