Minggu, 17 Februari 2019 08:00
Editor : Eka Nugraha

RAKYATKU.COM --- Lembaga Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan rencana untuk kembali mengirim misi penjelajahan ke Bulan.

 

Kepala Badan Kedirgantaraan NASA, Jim Bridenstine mengatakan rencana tersebut sudah mendapat dukungan dari Presiden Donald Trump. Ia bahkan mengatakan Trump menginginkan misi kali ini bisa membuat Bulan dihuni manusia dan meminta ada pihak swasta yang mensponsori.

"Kami tak hanya sekedar meninggalkan bendera dan jejak kaki lalu pulang dan tak akan kembali lagi. Kali ini kami berencana untuk menetap di Bulan," ungkap Bridenstine seperti dilansir Phys.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Bridenstine dan Direktorat Misi Sains NASA lebih dulu mengidentifikasi kecepatan sebagai prioritas untuk sistem baru pendaratan di Bulan.

 

NASA di bawah pemerintahan Trump menekankan visi besar untuk kembali ke permukaan Bulan dan membangun tempat permanen. Rencana ini berpusat pada pembangunan 'gerbang' yang akan mengorbit di sekitar Bulan.

Mengutip Cnet, pada November 2018 NASA sudah lebih dulu mengumumkan nama sembilan perusahaan komersial yang akan dikontrak untuk membantu misi penjelajahan AS ke Bulan. Kesembilan perusahaan tersebut yakni Lockheed Martin, Draper, Astrobotic Technology, Deep Space Systems, Firefly Aerospace, Intuitive Machines, Masten Space Systems, Moon Express dan Orbit Beyond.

Pekan lalu, NASA juga mengumumkan muatan yang akan dibawa dan misi apa saja yang akan dilakukan selama berada di Bulan. Jauh sebelumnya, misi penjelajahan Bulan terakhir dilakukan oleh Eugene Cernan pada Desember 1972 lewat misi Apollo 17. Misi tersebut sekaligus memperingati 50 tahun pendaratan Apollo di Bulan.

TAG

BERITA TERKAIT