Sabtu, 16 Februari 2019 15:49
Foto: CBC
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Selama 17 tahun terakhir, orang-orang di St. Mary's, sebuah kota kecil di Kanada, harus tahan dengan aroma pedas saus seafood fermentasi dari pabrik terdekat yang telah ditinggalkan.

 

Di musim panas, bau itu menjadi sangat busuk sehingga beberapa penghuni meninggalkan rumah mereka. Itu karena aroma mengganggu itu bisa membuat mereka sulit untuk bernapas.

Pada tahun 1990, seorang imigran Vietnam membuka pabrik Saus Makanan Laut Atlantik di dekat St. Mary's, dengan tujuan memproduksi sejenis saus makanan laut fermentasi yang sangat populer dalam masakan Vietnam.

Pada awalnya, bisnis itu berjalan dengan baik. Tapi 4 tahun kemudian, pemiliknya mulai mengeluh bahwa peraturan Kanada membunuh bisnisnya.

 

Pada tahun 2000, Badan Inspeksi Makanan Kanada memeriksa pabrik itu dan menyimpulkan bahwa saus diproduksi dalam kondisi yang tidak sehat.

Dua tahun kemudian, pabrik Saus Makanan Laut Atlantik ditutup untuk selamanya. Tapi lebih 100 tong-tong raksasa berisi ikan yang difermentasi dan saus makanan laut tetap ada di sana sejak saat itu.

"Itu sekarang menyebabkan masalah kesehatan, karena kamu tidak bisa bernafas ketika sudah sangat menyengat," kata seorang warga, Juliette Lee pada CBC. 

"Ada saatnya saya harus meninggalkan rumah dan pergi ke rumah putra atau putri saya, karena tidak tahan baunya di sini," kata wanita itu .

Penduduk lainnya, Muriel Whelan menggambarkan kehidupannya sebagai penjara di rumah sendiri karena aroma itu.

"Ketika bau mulai muncul, saya harus masuk, menutup jendela dan pintu kami, dan tetap tinggal, seperti tahanan, tahanan di rumah saya sendiri," katanya.

Beberapa waktu lalu, tong ikan mulai bocor sehingga ramuan yang busuk tumpah dan masuk ke saluran air. Namun seseorang menyumbat saluran air dengan semen, jadi sekarang itu hanya lantai pabrik.

Diperkirakan lantai itu telah ditutupi dengan saus seafood yang membusuk setebal 2-4 inci.

Beberapa tahun yang lalu, pihak berwenang menemukan perusahaan swasta yang mau masuk ke pabrik itu dan membersihkan 150 tong di dalamnya.

Namun, mereka dihentikan oleh lembaga lingkungan setelah membuang beberapa kontainer bahan yang berpotensi beracun ke laut.

Kini, kota ini menghadapi tantangan untuk menemukan sebuah perusahaan yang bersedia untuk membersihkan pabrik itu, atau diteror bau busuk selamanya.

TAG

BERITA TERKAIT