Sabtu, 16 Februari 2019 15:08
Makam Muhammad Alimin Rahimatullah.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, GOWA - Di sisi gundukan tanah merah, kakak kandung Alimin, Muhammad Alimun Rahimatullah (20) menengadahkan tangan. Dia berdoa agar arwah adiknya diterima di sisi Tuhan.

 

Alimun menyayangkan, hanya karena gertakan Maskur, pemilik motor NMax yang ditabrak adiknya, membuat adiknya tersebut harus mengakhiri hidup.

Alimun mengaku geram, atas sikap Maskur yang menggertak adik kandungnya tersebut di jalan raya, pada Kamis (14/2/2019).

Menurut Alimun, adiknya merupakan anak yang pendiam dan memiliki hati yang lembut, sehingga sangat mudah untuk menjatuhkan psikologinya saat dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan sepeda motor milik Maskur tersebut.

 

Apalagi, Maskur menggertak adiknya saat meminta ganti rugi.

"Seandainya saya berada di sana saat adik saya digertak, saya akan gertak ulang dia. Saya hanya menginginkan jika ada kecelakaan seperti itu, tidak perlu pakai gertak-menggertak anak sekolah, apalagi kan adik saya masih labil, dan dia (Maskur) adalah aparat," tegasnya.

Alimun juga mengaku belum pernah bertemu dengan Maskur, yang ia anggap sebagai TNI yang menggertak adiknya saat kejadian. Maskur kata Kanit Laka Lantas Gowa, Ipda Marwan, bukan TNI. Dia hanya mengenakan helm TNI, sehingga Alimin menduga di TNI. 

Alimun berharap, kasus yang menimpa adiknya tersebut bisa diselesaikan secara baik-baik saja. 

Alimun yang bekerja sebagai tukang las sekitar Jalan Nusantara ini, juga mengetahui bahwa adiknya merasa selalu membuat susah ibunya, karena berbagai macam masalah dari luar selalu datang menghampiri keluarganya.

Dia juga meyakini, adiknya tersebut aktif dalam bersekolah dan bukan pecandu obat-obatan terlarang.

Sebelumnya, seorang pelajar ditemukan tewas gantung diri di Dusun Kaledupayya, Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Jumat (15/2/2019).

Adalah Muhammad Alimin Rahimatullah (17). Dia merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Usman Syam Daeng Mangung dengan Murliaty Radjab Daeng Ugi, yang telah pisah sejak tahun 2003 silam.

Siswa kelas 1 di SMK Somba Opu ini, pertama kali ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar oleh iparnya, Nur Annisa Putri sekitar pukul 14.00 Wita.

Kapolsek Pallangga, AKP Saenal Azis mengatakan, pihaknya belum tahu pasti motif bunuh diri tersebut, namun korban sebelumnya sempat menabrak anggota TNI AD di Jalan Andi Tonro, pada Kamis (14/2/2019).

"Diketahui korban sengaja mengakhiri hidupnya karena sering ditimpa masalah," ungkap Saenal.

TAG

BERITA TERKAIT