Sabtu, 16 Februari 2019 14:48
Kerabat tak bisa menahan air matanya di sisi makam Muhammad Alimin Rahimatullah.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, GOWA - Pukul 11.30 Wita, Sabtu (16/2/2019), jenazah Muhammad Alimin Rahimatullah, diturunkan ke liang lahat, di pemakaman dekat rumahnya, di Dusun Kaledupayya, Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

 

Di tengah gundukan tanah merah, terpasang dua patok kayu. Di situ tertulis nama "Muhammad Alimin Rahimatullah", tanggal lahir, juga tanggal kematian.

Para keluarga, tak bisa menahan tangis. Alimin meninggal dengan cara tragis. Dia gantung diri dengan tali nilon biru di kamarnya, setelah digertak seorang pria berhelm tentara yang motornya ditabrak korban saat pulang sekolah.

Diduga, ketakutan karena tak bisa mengganti kerusakan sepeda motor NMax abu-abu pria berhelm tentara itu, yang membuat Alimin bunuh diri pada Jumat, 15 Februari kemarin.

 

Ayah kandung korban, Usman Mangung menjelaskan, anaknya tersebut merupakan anak yang penurut. Alimin adalah anak yang patuh terhadap perintah ayahnya. Hanya saja, anak tersebut tidak bisa dikerasi.

"Karena kapan dia mendengar suara yang keras yang ditujukan kepada dirinya, dia akan menangis. Setiap dia akan datang ke rumah, saya tanya dulu apa yang menjadi keperluannya agar saya bisa siapkan," jelas Usman kepada Rakyatku.com, Sabtu (16/2/2019) siang.

Sekadar diketahui, ayah korban Usman Mangung dan ibunya, Murliaty Radjab Daeng Ugi, telah berpisah sejak 2003 silam. 

Alimin dan saudaranya, tinggal bersama ibunya di Dusun Kaledupayya, Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Sedangkan ayahnya, tinggal di Jalan Malino, daerah Parangloe, Desa Bontokassi, Kabupaten Gowa.

Usman mengaku penasaran dengan sepucuk surat yang ditujukan kepada ibunya. Dia ingin tahu apa isi surat tersebut, yang membuat anak bungsunya ingin mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. 

"Intinya kasus ini seperti ada kejanggalan," jelasnya.

Dirinya juga mengakui tidak melihat tanda-tanda atau firasat apapun tentang anaknya, yang akan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pada seutas tali nilon warna biru. 

Menurutnya, 2 minggu sebelum mengakhiri hidupnya, putranya tersebut sempat datang ke rumahnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar ditemukan tewas gantung diri di Dusun Kaledupayya, Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Jumat (15/2/2019).

Adalah Muhammad Alimin Rahimatullah (17). Dia merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Usman Syam Daeng Mangung dengan Murliaty Radjab Daeng Ugi yang telah pisah sejak tahun 2003 silam.

Siswa kelas 1 di SMK Somba Opu ini pertama kali ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar oleh iparnya, Nur Annisa Putri sekitar pukul 14.00 Wita.

Kapolsek Pallangga, AKP Saenal Azis mengatakan, pihaknya belum tahu pasti motif bunuh diri tersebut, namun korban sebelumnya sempat menabrak anggota TNI AD di Jalan Andi Tonro, pada Kamis (14/2/2019).

"Diketahui korban sengaja mengakhiri hidupnya karena sering ditimpa masalah," ungkap Saenal.

TAG

BERITA TERKAIT