RAKYATKU.COM - Maslikhin (54), warga Sumedang ditikam menggunakan kapak hingga tewas saat melaksanakan salat Isya.
Maslikhin ditikam oleh pelaku bernama Kurnia (35) yang tak lain tetangganya. Insiden terjadi di Masjid Miftahul Falah, Dusun Salam , Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari, Kamis (14/2/2019) lalu.
Kapolres Sumedang, AKBP Hartoyo mengatakan, dari keterangan saksi, tersangka langsung masuk masjid sambil membawa kapak langsung menghantam kepala korban dua kali. Nyawa korban tidak bisa diselamatkan karena kondisi kepalanya terluka parah dan mengeluarkan banyak darah.
Hal ini berawal dari keinginan pelaku yang hendak salat sunah, namun warga sudah bersiap menunaikan salat Isya. Karena merasa tak digubris, pelaku pulang ke rumah dan mengambil kapak. "Kejadiannya itu saat sudah rakaat kedua," kata Hartoyo.
Lebih lanjut Hartoyo mengungkapkan, pelaku mempunyai riwayat depresi dan kerap berhalusinasi selama empat tahun terakhir setelah ditinggal istrinya.
Meski demikian, selama hidup dalam depresi dan tinggal bersama orang tuanya, ia tidak pernah melakukan kekerasan atau terlibat melanggar hukum.
Dalam pengakuannya, sesaat sebelum peristiwa pembacokan, pelaku mengaku mendapatkan bisikan untuk melakukan penganiayaan terhadap korban.
"Dia (pelaku) seperti mendapatkan bisikan bahwa istrinya selingkuh dengan seseorang bernama Pepen. Tapi, ia malah melakukan (pembacokan) kepada Maslikhin," bebernya dikutib laman Merdeka, Sabtu (16/2/2019).
Pihak kepolisian pun sudah berkoordiansi dengan dokter terkait kondisi kejiwaannya. Hasilnya, Kurnia mengalami depresi berat dan kerap berhalusinasi.
Selama empat tahun terakhir pun, menurut keterangan keluarga maupun tetangga, Kurnia kerap menyendiri dan sering menghabiskan waktu di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di lingkungan tempat tinggalnya.
"Sesaat setelah kejadian, kami lakukan penangkapan di TPU. Tidak ada perlawanan. Dan untuk statusnya, kami akan tetap memprosesnya. Nanti pengadilan yang menentukan," tukasnya.