RAKYATKU.COM - Kicauan CEO sekaligus pendiri Bukalapak, Achmad Zaky soal 'Presiden Baru' di Twitter ramai menjadi sorotan. Bahkan sampai membuat tagar #UninstallBukalapak jadi trending topic di Twitter Indonesia.
Dalam postingannya, Zaky mengkritisi kecilnya anggaran dana riset dan pengembangan (research & development/R&D) Indonesia jika dibandingkan dengan negara lainnya. Ia menyebut pengembangan industri 4.0 di Indonesia sebagai omong kosong apabila melihat kecilnya dana R&D tersebut.
Zaky menyodorkan data yang ia sebut data pada tahun 2016, di mana dana riset dan pengembangan di Indonesia hanya sebesar 2 miliar dolar AS, sementara negara lain seperti Singapura mencapai 10 miliar dolar AS.
Di akhir cuitannya itu, ada pernyataan yang memicu gelombang komentar dari netizen, yakni "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," ujar Zaky.
Pernyataan inilah yang kemudian menimbulkan protes dari netizen yang notabene pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo. Mereka menganggap pernyataan Zaky itu memihak calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Walau cuitannya kini sudah dihapus, tapi screenshot dari cuitan tersebut telah tersebar di media sosial. Akibatnya, tagar #UninstallBukalapak masuk daftar trending topic Twitter Indonesia sejak Kamis (14/2) malam dan masih bertahan hingga kini.
Menanggapi cuitannya yang viral, Achmad Zaky mengeluarkan permohonan maaf dan kekhilafannya.
Menurut Zaky, cuitannya tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung satu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial," kata Zaky, dikutib Kumparan.
"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” sambungnya.