RAKYATKU.COM, MAROS - Aksi Ormas Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Maros yang memperjuangkan aspirasi warga sekitar Grand Mall (GM) Maros berlangsung ricuh, Kamis (14/2/2019).
Aksi baku pukul itu tidak dapat terhindarkan antara pihak GM dengan pendemo. Salah satu saksi mata, Harjan mengatakan, saat massa hendak masuk untuk melakukan mediasi, ada satu satu pendemo dari KPMP langsung dicegat oleh preman yang langsung mendorong dan memukul.
"Ada massa tiba-tiba dipukul, mereka tidak terima dan langsung melakukan perlawanan juga, setelahnya dia langsung lari dan akhirnya massa juga mengejarnya," kata Harjan.
Terpisah, General Manager (GM) Grand Mall Maros, Dahlan Hasyim tidak membenarkan pihaknya menyewa sejumlah preman untuk menghalau massa dari KPMP.
"Itu tidak benar, itu mungkin pihak yang tidak menginginkan kondisi di Grand Mall berlangsung kondusif," ungkap Dahlan.
Selain preman, beberapa oknum dari Marinir TNI AL yang bermarkas di Kota Makassar juga nampak melakukan pengamanan di wilayah Grand Mall, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai Kabupaten Maros.
Massa KPMP melakukan aksi unjuk rasa mengatasnamakan warga Batangase yang bermukim di sekitar Grand Mall. Massa menuding banjir yang kerap terjadi akibat keberadaan Grand Mall. Apalagi Grand Mall membuang limbahnya ke area persawahan milik warga sehingga sawah menjadi tidak produktif.