RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Dua anak berusia 10 dan 12 tahun, tampak mengais-ngais tempat sampah. keduanya bersaudara.
Begitu mendapat sisa makanan, wajah mereka berseri. Si sulung mengambil sisa makanan itu, lalu membagi ke adiknya. Kemudian dengan lahap, keduanya memakan makanan itu.
Dilansir dari Harian Metro, sang ibu, Mardinah Dabe Martin (35), merasa sangat malu setelah insiden itu terungkap.
“Aku malu pada diriku sendiri, karena tidak bisa menyediakan makanan yang cukup untuk mereka. Hati saya hancur mengetahui bahwa karena saya, mereka harus melakukan tindakan seperti itu,” ujar Mardinah dengan suara rendah.
Mardinah dilaporkan telah menceraikan suaminya tiga bulan lalu dan sekarang dibiarkan mengurus empat anaknya sendirian.
Dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan, karena dia harus merawat dua anaknya yang hiperaktif.
“Dua anak saya yang lain hiperaktif dan baru berusia 6 dan 7 tahun. Saya tidak bisa mengambil pekerjaan penuh waktu, karena mereka tidak bisa dibiarkan sendiri. Hanya orang tua yang memiliki anak hiperaktif yang akan memahami betapa sulitnya merawat mereka,” katanya.
Mardinah juga menyebutkan, bagaimana tetangganya telah membantunya setelah menyadari perjuangan yang dia hadapi.
“Saya tidak punya mobil dan bahkan jika saya punya, saya tidak punya lisensi untuk mengendarainya. Namun, saya bersyukur bahwa tetangga saya mau mengirim anak-anak saya ke sekolah. Dulu saya sangat malu untuk meninggalkan rumah saya, karena saya tidak ingin mereka tahu tentang kesulitan keuangan saya. Namun, setelah mendengar cerita saya, mereka telah memberikan bantuan luar biasa bagi saya, dan keluarga saya,” tambahnya.
Sejak kisah yang memilukan ini viral, tiga LSM telah bekerja sama untuk menyumbangkan beberapa hal, yang akan membantu keluarga Mardinah.
LSM-LSM ini termasuk Malaysian Freedom Riders Club, Asosiasi Artis Terengganu dan Kemaman Triton Club. Mohd Sabri Talib, ketua Malaysian Freedom Riders Club, berkata, "Dengan bantuan dua LSM lainnya, kami berhasil menyumbangkan bermacam-macam kebutuhan seperti lemari es, mesin cuci, rak buku, tempat tidur, bantal, selimut, meja, makanan, dan lainnya."
“Saya sangat sedih menyaksikan kondisi awal kehidupan mereka. Namun, itu benar-benar membuat saya sangat senang, melihat betapa bahagianya anak-anak setelah menerima barang yang kami sumbangkan kepada mereka.”