Kamis, 14 Februari 2019 07:30
Guru BK SMPN 2 Galesong Selatan, Syamsuddin merangkul salah seorang siswa pelaku pengeroyokan.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Kasus pengeroyokan satpam SMPN 2 Galesong Selatan di Takalar masih menjadi berita terpopuler di Rakyatku.com, Rabu (13/2/2019). Kasus ini menyita perhatian karena para pelaku masih berusia 12 tahun.

 

Berikut rangkuman tiga berita yang paling mendapat perhatian:
 
1. Rapat untuk Mengeluarkan Siswa Pengeroyok Guru yang Berlangsung Tegang

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Syamsuddin S.Pd (50), merangkul NRA (12). Di depan para guru dan orang tua siswa, guru bimbingan konseling SMPN 2 Galesong Selatan itu menyebut, siswa yang dirangkulnya itu yang paling nakal.

"Jujur yang paling nakal ini NRA. Saya sudah sering tegur dan hukum, tapi tidak mau mendengar. Bahkan saya sudah berapa kali kirimi surat orang tuanya, tapi tetap saja nakal," ungkapnya sambil merangkul anak itu di depan orang tuanya, Selasa (12/2/2019) lalu.

 

"Kami ini sayang sama keempat anak ini, tapi mohon maaf untuk orang tuanya, kita carikanmi dulu sekolah lain," tambahnya.

"Tapi kalau tidak dikasih keluar siswa ini, nanti saya yang akan keluar dari sekolah ini," tambah Syamsuddin dengan nada kesal atas perbuatan siswa, mengeroyok dan memukul Faisal Dg Pole, bujang sekolah.

Teriakan sejumlah guru bergemuruh. "Jangan pak, jangan. Masa guru yang keluar. Siswanya saja," teriak guru. BERITA SELENGKAPNYA

 

2. Ngotot Minta Anaknya Tak Dikeluarkan, Orang Tua Luluh dengan Syarat

RAKYATKU.COM - Selasa, 12 Februari 2019. Mulai pukul 13.00 Wita hingga 16.30 Wita, rapat antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, berlangsung tegang di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar.

Rapat tersebut, terkait pengeroyokan empat siswa dan satu orang tua, kepada seorang Satpam sekaligus bujang sekolah, Faisal Dg Pole.

Pihak sekolah bulat memutuskan, keempat anak tersebut dikeluarkan dari sekolah. Tentu saja, keputusan ini mendapat penolakan dari orang tua siswa. Salah satunya, Syarifuddin.

"Saya tidak terima. Seharusnya kalau ada kesalahan seperti ini, jangan dikasih keluar langsung, tapi harus dididik lagi, supaya tidak mengulangi perbuatannya," ucap Syarifuddin, salah satu orang tua siswa dengan nada keras kepada pihak sekolah.

"Bukan siswa yang duluan, tapi Daeng Pole pertama memukul dan anak saya adalah korban," katanya. BERITA SELENGKAPNYA

 

3. Caleg Partai Gerindra Gantung Diri dalam Kamar

RAKYATKU.COM - Shanie Fiercelly, ditemukan tewas dalam posisi tergantung di dalam kamar rumahnya, di Kecamatan Koto X Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rabu (6/2/2019) lalu.

Polisi memastikan, caleg salah satu partai politik tersebut, murni bunuh diri. Pasalnya, tak ada tanda-tanda pembunuhan di tubuh Shanie.

"Kita sudah lakukan visum dan otopsi. Tidak ada indikasi lain selain bunuh diri," kata Kapolsek Koto X Tarusan, Pesisir Selatan, Iptu Thamrin, kepada detikcom, Rabu (13/2/2019).

Wanita yang membuka usaha warung kecil-kecilan ini, ditemukan sudah tak bernyawa sekitar pukul 22.00 WIB, di rumahnya di Sungai Lundang, Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek, Kecamatan XI Koto Tarusan. BERITA SELENGKAPNYA

 

TAG

BERITA TERKAIT