Rabu, 13 Februari 2019 17:24
Sambil mengucurkan air mata, Sukmawati menyampaikan uneg-unegnya, soal nama sekolah mereka yang tercoreng.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Selasa, 12 Februari 2019, menjadi rapat penentuan nasib empat siswa, yang mengejek dan mengeroyok bujang di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar.

 

Rapat dimulai sekitar pukul 13.00 Wita. Beberapa menit berjalan, semua guru dan aparatur sekolah, diberikan kesempatan untuk memberi penilaian terhadap siswa tersebut.

Salah seorang guru berdiri di tempat duduknya. Dia seorang wanita. Bu guru maju ke depan, mengeluarkan isi hatinya. Namanya, Sukmawati S.Pd.

"Saya malu...sangat malu pak, atas peristiwa ini. Nama sekolah kita sudah tercoreng," ungkapnya.

 

"Bukan cuma di Takalar saja, tapi ini sudah sampai ke tingkat nasional. Betapa malunya kita pak," lanjutnya sambil bercucuran air mata di ruangan rapat.

Sejumlah yang hadir di dalam rapat pun diam. Mata mereka berair, atas tingkah laku siswa yang sangat memalukan sekolah.

"Saya ditelepon sama keluarga yang di Bulukumba. Dia bilang ada apa di sekolah mu nak, kenapa ada peristiwa seperti ini," tambah ibu Sukmawati dengan suara serak.

"Nak saya tidak punya rasa dendam, tapi yang terbaik ada di luar sana. Silakan nak kepala sekolah akan membantumu," tutupnya sambil menghadap ke siswa.

Diketahui, ibu Sukmawati merupakan guru bimbingan konseling juga di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar.

TAG

BERITA TERKAIT