Kamis, 14 Februari 2019 06:00
Ani Yudhoyono
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya menyampaikan bahwa istrinya Kristiani Herawati alias Ani menderita kanker darah. Dia saat ini sementara dirawat di Singapura. Seperti apa kanker darah itu?

 

Dikutip dari Hellosehat.com, dr Tania Savitri menjelaskan lebih detail tentang penyakit berbahaya ini. Istilah lainnya kanker hematologi. Kanker ini memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. 

Sebagian besar kanker darah dimulai dari sumsum tulang di mana darah diproduksi. Sel-sel kanker mencegah sel-sel darah normal untuk menjalankan fungsi mereka.

Ada tiga jenis kanker darah paling umum, yaitu leukemia, limfoma, myeloma. Myeloma adalah jenis kanker yang terbentuk oleh sel plasma ganas. Sel plasma menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman. Sel plasma normal ditemukan di dalam sumsum tulang dan merupakan bagian sistem imun yang penting.

 

Kanker darah adalah salah satu jenis kanker yang dapat dialami oleh pasien pada usia berapa pun. Anda dapat mencegah penyakit ini dengan menghindari faktor risiko penyebab kanker darah. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Gejala kanker darah berbeda-beda tergantung jenisnya. Kanker darah leukimia gejalanya antara lain anemia, darah sukar membeku, sering mimisan, gusi berdarah, atau memar, sakit kepala yang intens, nafsu makan menurun, mengalami penurunan berat badan secara drastis, dan muncul keringat berlebih di malam hari.

Gejala kanker darah limfoma antara lain, adanya tonjolan di bawah kulit, biasanya di selangkangan, leher, atau ketiak. Lalu, demam dan menggigil, batuk yang tak kunjung sembuh dan membaik, sesak napas dan nyeri di dada, gatal-gatal di seluruh tubuh, keringat berlebih di malam hari, sakit perut, punggung, atau nyeri tulang, selalu merasa lemah, lesu, dan tidak bersemangat.

Selain itu, kadang-kadang juga muncul gejala berat badan turun drastis tanpa alasan yang jelas, nafsu makan menurun, gangguan saraf, muncul darah dalam tinja atau muntah, serta haid dengan volume darah yang berlebihan.

Sementara gejala kanker darah myeloma antara lain sering mengalami perdarahan dan memar, gangguan tulang dan kalsium sehingga menyebabkan tulang mudah patah, rentan mengalami infeksi, gangguan atau kerusakan ginjal, dan kaki bengkak.

Pengobatan

Pengobatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, penyebaran kanker, usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta respon pasien terhadap pengobatan. 

Kemoterapi adalah penggunaan obat antikanker yang dirancang untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang terdiri dari pemberian beberapa obat bersama dalam satu set pengobatan ainnya. Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel punca.

Terapi radiasi juga salah satunya. Prosedur ini dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman saat gejala kanker darah muncul. 

Prosedur ini dilakukan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker. Walaupun terapi radiasi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.

Ada juga terapi target. Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.

Selain itu, transplantasi stem cell. Transplantasi stem cell akan menanamkan stem cell pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Stem cell dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, darah perifer, dan darah tali pusat.

Secara umum, pengobatan yang digunakan untuk kanker darah dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat untuk Anda. Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. 

TAG

BERITA TERKAIT