Rabu, 13 Februari 2019 12:02
Salah seorang anak mengalami gizi buruk di Venezuela
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Ketika Presiden Nicolas Maduro melakukan latihan militer terbesar dalam sejarah Venezuela, dan dengan gigih mempertahankan blokade perbatasan untuk menghentikan bantuan kemanusiaan, ribuan anak-anak hidup dalam kelaparan.

 

Gambar memilukan menunjukkan anak-anak kecil dirawat di rumah sakit, dengan tubuh yang menyerupai 'tulang kecil yang terbungkus kulit'. Orang tua mereka tidak dapat menemukan makanan untuk keluarga mereka.

Diperkirakan delapan dari sepuluh anak-anak Venezuela beresiko kekurangan gizi karena hiperinflasi yang mengejutkan, yang telah membuat sekaleng susu formula untuk bayi yang lahir menelan biaya sebanyak 70.000 bolivar.  Nilai hampir empat kali upah minimum bulanan di Venezuela.

Di tengah krisis yang kian mencekam, Presiden Maduro menolak semua bantuan ekonomi, dan menyangkal ada krisis di Venezuela.

 

Dia mengklaim bahwa bantuan yang menunggu di Cucuta adalah bagian dari kudeta yang dirancang oleh Gedung Putih untuk menggulingkannya.

Di lain sisi, pemimpin oposisi Juan Guaido, yang telah mendeklarasikan diri sebagai pemimpin sementara negara itu telah memenangkan dukungan dari hampir 50 negara di seluruh dunia.

Salah satunya adalah Amerika Serikat, yang telah menjanjikan dukungan awal $20 juta. Sejumlah makanan dan obat-obatan telah dikirim ke kota Cucuta di perbatasan Kolombia, di mana itu diletakkan di sebuah gudang.

Namun Maduro bersikeras untuk tidak menerima semua itu. Dia mengatakan bahwa bantuan seperti itu akan menjadi langkah pertama menuju intervensi militer AS. 

TAG

BERITA TERKAIT