Rabu, 13 Februari 2019 08:16
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Luwu Timur menjadi tertinggi kedua di Sulawesi Selatan. Hal ini menggambarkan nilai tambah yang dapat diciptakan oleh setiap penduduk sebagai akibat dari adanya aktivitas produksi.

 

Angka PDRB perkapita atas dasar harga konstan (ADHB) di Luwu Timur terus meningkat selama 2013-2017. Nilainya dari Rp63,35 juta hingga Rp70,63 juta.

"Meskipun indikator ini belum bisa menggambarkan pendapatan perkapita penduduk suatu wilayah, namun kesejahteraan masyarakat dari aspek ekonominya dapat diukur dengan tingkat pendapatan riil masyarakat perkapita," ujar Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dalam keterangan resminya ke Rakyatku.com, Rabu (13/2/2019).

PDRB perkapita dihasilkan dari PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun daerah tersebut. Bila pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk, maka PDRB perkapita akan naik, begitu juga sebaliknya.

 

"Dampak dari adanya pertambangan nikel di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, PDRB perkapita Kabupaten Luwu Timur menjadi sangat tinggi," jelas dia.

Dia menambahkan, hal ini perlu dipahami sangat hati-hati karena angka perkapita tersebut belum tentu dapat dinikmati oleh penduduk secara riil. Artinya pendapatan tersebut ”nisbi” disebabkan oleh tidak semua penduduk terlibat secara langsung dalam proses produksi pertambangan.

TAG

BERITA TERKAIT