Minggu, 10 Februari 2019 20:34
Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Idris Manggabarani, Minggu (10/2/2019).
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulawesi Selatan menemukan sejumlah calon anggota legislatifnya yang sejauh ini tak patuh terhadap perintah partai.

 

Salah satu temuannya adalah adanya caleg petahana yang saat ini berstatus sebagai anggota dewan yang terindikasi tandem dengan caleg dari partai lain.

"Ada anggota dewan. Ada indikasi bahwa dia berafiliasi atau dia membawa kader partai lain didaerah," ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Idris Manggabarani saat ditemui di sela-sela pembekalan caleg Gerindra se Sulsel di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Djemma, Makassar, Minggu (10/2/2019).

Meski begitu, Idris enggan membeberkan identitas yang bersangkutan. Hanya saja, katanya, caleg yang coba berafiliasi dengan kader partai lain akan dipanggil oleh badan etik partai.

 

"Yang seperti ini akan dipanggil di badan etik untuk disampaikan agar tidak berbuat seperti itu. Karena mungkin saja dia tidak suka dengan caleg yang ada disitu sehingga memilih bersama dengan yang dia suka padahal itu caleg dipartai lain. Itu tidak boleh," bebernya.

Temuan lainnya, kata Idris, ada caleg Gerindra yang enggan turun melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat. Berstatus sebagai caleg tapi tak melakukan aktifitas kampanye sebagaimana peserta Pemilihan Legislatif (Pileg) lainnya.

"Akan kita dorong (untuk melakukan sosialisasi). Akan kita minta ketua DPC-nya untuk memanggil mereka. Menjadi caleg itu tidak sekedar caleg tapi kita mendorong dia untuk bagaimana caranya bertemu rakyat dan mengajak rakyat untuk memilih Prabowo-Sandi," tegasnya.

Disinggung soal sanksi yang bakal diterima caleg yang tandem dengan kader partai lain serta caleg yang malas melakukan sosialisasi, Idris dengan tegas menyebut jika mereka berpotensi diberhentikan. "Sanksinya pemberhentian (sebagai caleg)," singkatnya.

TAG

BERITA TERKAIT