Minggu, 10 Februari 2019 18:55
FOTO: Pexels
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Jumlah orang asing yang datang ke Rusia untuk perawatan medis meningkat secara eksponensial sebesar 40 persen di tahun lalu, menurut Medsi, salah satu jaringan klinik swasta terbesar di Rusia.

 

"Kami telah memperhatikan minat yang semakin besar terhadap pengobatan Rusia dari orang-orang yang tinggal di negara-negara CIS (Persemakmuran Negara Merdeka) dan di luarnya," Alla Kanunnikova, direktur kegiatan pemasaran dan komersial di klinik itu, dikutip dari Russian Today, Minggu (10/2/2019).

Dia menambahkan bahwa pusat-pusat Medsi menangani hampir delapan juta kasus medis setahun atau hanya lima persen di antaranya melibatkan orang asing, tetapi jumlah mereka terus meningkat.

Sebagian besar pasien datang dari China, dan sebagian besar tertarik pada fertilisasi in vitro (IVF) dan ortopedi, menurut seorang manajer puncak pusat medis Moskow. Selain orang Cina, orang-orang dari Jerman, Bulgaria dan negara lain juga mencari layanan kesehatan di Rusia.

 

Jumlah klien asing telah membuat klinik membuka departemen baru dan mempekerjakan staf tambahan, termasuk juru bahasa, menurut Vedomosti.

Wisatawan medis dapat menambahkan hingga 13 miliar rubel ($ 200 juta) setiap tahun ke ekonomi Rusia, menurut perkiraan resmi. Namun, birokrasi dan hambatan dalam mendapatkan visa menghambat perkembangan bidang ini, kata pejabat kesehatan Rusia

Tahun lalu, otoritas Krimea mengusulkan penerapan bebas visa bagi orang asing yang mencari perawatan di institusi medis Rusia. Mereka menyarankan pemberian masa tinggal 30 hari untuk pasien dan, jika seseorang membutuhkan lebih banyak waktu untuk perawatan, mereka dapat mengajukan permohonan visa khusus enam bulan melalui prosedur yang dipercepat dan disederhanakan.

Wisata medis di Rusia telah berkembang selama beberapa tahun. Pada 2017, sekitar 110.000 orang asing menerima perawatan di pusat-pusat medis Rusia, sementara pada 2016 angkanya mencapai 86.000. Tahun itu, jumlah orang asing yang datang untuk perawatan melonjak lebih dari 50 persen, dengan sebagian besar pasien mencari prosedur gigi, kedokteran reproduksi, ortopedi, dan operasi otak.

TAG

BERITA TERKAIT