RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Orangtua taruna tingkat I Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar yang satu tingkat dengan korban Aldama Putra Pongkala, membongkar kekerasan di dalam ATKP Makassar.
Para orangtua taruna angkatan 2018, mengungkapkan kekerasan tersebut kepada ayah Aldama, Pelda Daniel Pongkala. Pelda Daniel mengatakan, sejumlah orang tua taruna-taruni menyebutkan, anaknya sering dianiaya.
"Anak-anak taruna-taruni di dalam ATKP Makassar, banyak yang dianiaya atau disiksa setiap hari," ujar Pelda Daniel Pongkala, saat ditemui di kediamannya, Minggu (10/2/2019).
Taruna-taruni disiksa oleh senior-seniornya, mulai dari perpeloncoan dengan memberikan satu cokelat kemudian cokelat itu dimakan oleh yang lain, setelah itu dikumur-kumur.
"Sisa kumur-kumur itu harus diminum oleh taruna-taruni. Hanya dua pilihan, dipukul atau minum sisa kumur-kumur itu. Taruna-taruni terpaksa meminumnya karena takut dipukul," ucapnya.
Tidak hanya disuruh minum sisa kumur-kumur itu. Taruna-taruni juga disuruh make up dengan memakai autan. Autan itu harus full di muka taruna-taruni, jika tidak ganjaran juga dipukuli oleh senior-seniornya.
"Autan itu mengandung racun. Kalau masuk mata bisa bahaya. Yang paling parah, itu taruna-taruni termasuk anak saya, disuruh meminum sabun, sabun itu racun bukan untuk diminum. Ini artinya bukan lagi pendidikan tapi penyiksaan kayak binatang," bebernya.