Minggu, 10 Februari 2019 14:24
Megan Kirley semasa hidup.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, BRISBANE - Sabtu, 9 Februari 2019 dini hari. Jarum jam menunjukkan pukul 03.00 waktu Brisbane, Australia.

 

Pieter Pickering (43), panik. Pacarnya, Megan Kirley (40), terkapar bersimbah darah. Proyektil peluru ditemukan di dekatnya.

Dia lalu memanggil panggilan darurat. Paramedis pun meluncur ke sebuah rumah di Wembley Road, Karawatha, pinggiran selatan Brisbane.

Paramedise berusaha melakukan pertolongan. Namun, sayang nyawa Megan tak bisa diselamatkan.

 

Minggu, 10 Februari 2019, Pickering menceritakan, bagaimana dia bersiap untuk melamar Megan pada Hari Valentine.

“Aku sangat mencintainya dan berencana memintanya menikah denganku di Hari Valentine. Saya bingung sekarang dia sudah pergi," kata Pickering dilansir The Courier Mail.

"Dia adalah wanita terhebat di dunia. Dia kuat namun baik dan perhatian, dia pengertian dan sahabatku. Dia membuat dampak pada kehidupan setiap orang yang cukup istimewa untuk bertemu dengannya," tambahnya.

Inspektur Detektif Craig Morrow mengkonfirmasi, pria yang telah memberi tahu polisi ke tempat kejadian, saat ini sedang membantu petugas dengan penyelidikan.

"Apa yang kami dapat tentukan adalah, bahwa ia dan korban adalah satu-satunya di kediaman pada saat kedatangan polisi," katanya. 

Kemarin, polisi menutup jalan di dekatnya ketika petugas terus menyelidiki tempat kejadian perkara.

Personel forensik dan detektif pembunuhan, menghadiri tempat kejadian.

Polisi meminta siapa pun yang berada di daerah tersebut, dan memiliki rekaman dash-cam untuk menghubungi polisi.

TAG

BERITA TERKAIT