RAKYATKU.COM - Hotman Paris Hutapea, begitu gregetan dengan kasus yang menimpa mendiang Aldama Putra Pongkala, yang tewas dianiaya seniornya, Muhammad Rusdi di Kampus Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar.
Dia dikunjungi dua paman almarhum. Keduanya memakai topi hitam. Hotman menerima keduanya di Kopi Joni, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Mengenakan baju dan topi merah, Hotman Paris mencecar kedua paman Aldama.
"Ini terkait kasus penganiayaan mahasiswa ATKP Makassar, dua pamannya datang ke Kopi Joni," ujar Hotman menghadap ke kamera.
Hotman pun kemudian berbalik menghadap ke dua pria bertopi hitam yang mengaku paman mendiang Aldama.
"Apa benar almarhum dipanggil seniornya malam itu?" tanya Hotman.
"Ya benar pak?" ujar pria bertopi hitam yang paling kiri.
"Di kamar itu ada berapa seniornya?" kejar Hotman.
"Ada 10 orang pak," jawab pria bertopi hitam tadi.
"Ada sepuluh orang senior di kamar itu, kenapa hanya ada satu tersangka," kata Hotman sambil menghadap ke kamera, seakan ingin menegaskan ke Menhub Budi Karya Sumadi dan Kapolda Sulsel, Irjen Hamidin.
Hotman juga membeber banyak luka di sekujur tubuh korban, baik di bagian depan maupun belakang.
"Bapak Menteri Perhubungan, katanya dipanggil ke kamar seniornya, lebih dari sepuluh orang. Diduga pelakunya lebih dari satu, kenapa cuma satu tersangka," tanya Hotman lagi yang ditujukan ke Menhub dan Kapolda Sulsel.
Dia pun meminta kepada Menhub dan Kapolda Sulsel, untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Polrestabes Makassar sudah menyidik kasus tersebut. Satu tersangka sudah ditetapkan, yakni Muhammad Rusdi. Namun, Hotman mengatakan, di kamar itu ada 10 senior.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sudah menonaktifkan Direktur ATKP Makassar, Agus Susanto. Pengganti Agus akan dilantik Senin, 11 Februari besok di Jakarta. Dia pernah menjabat Wakil Direktur di ATKP Medan.