RAKYATKU.COM, INGGRIS - Siang itu, Sabtu, 9 Februari 2019. Aliny Mendes, sedang menjemput anak-anaknya dari sekolah di London Road antara Stoneleigh dan Cheam, Inggris.
Wanita cantik berusia 39 tahun ini, memiliki empat anak, tiga laki-laki, dan yang paling bungsu, masih bayi adalah perempuan.
Dua anaknya sudah sekolah, yang lainnya diikutkan saat menjemput karen masih kecil. Aliny telah bercerai dengan suaminya, dan hak asuh anak jatuh ke tangannya.
Di gerbang sekolah, dia berdiri menunggu dua putranya, sambil menggendong bayi perempuannya.
Tiba-tiba seorang pria melompat keluar dari mobil 4x4 hitam, lalu menusukkan belati ke Aliny ke bagian ulu hati.
Aliny sekarat, namun dia tidak menjatuhkan bayinya. Dia pelan-pelan berbaring sambil terus mendekap putri kecilnya itu.
Gadis kecil itu, ikut bersimbah darah ibunya. Sementara bocah laki-laki yang di dekatnya, terus memanggilnya, "mama...mama!!!".
Usai menyerang korban, pria itu kembali masuk ke dalam mobil lalu melarikan diri.
Sementara paramedis bergerak ke lokasi dan berusaha melakukan pertolongan pertama, namun sayang nyawa Aliny tak bisa diselamatkan.
Aliny dikenal sebagai pribadi yang sangat baik, di kalangan komunitas gereja Katoliknya.
Aliny berpisah dari suaminya sekitar sebulan lalu, dan telah pindah ke rumah 'dilindungi' di Streatham, London selatan, menurut seorang pastor.
Anggota komunitas berbahasa Portugis di daerah itu berkumpul di lokasi pembunuhan di London Road.
Mereka meletakkan karangan bunga dan foto ibu di tempat dia dinyatakan meninggal kemarin siang.
Polisi telah melakukan pengejaran dan menangkap dua orang, tidak jauh dari lokasi. Menurut polisi, kedua tersangka diyakini mengenal dan dikenal korban. Saksi mata menggambarkan, kedua tersangka diborgol dan dibawa pergi, ketika sebuah helikopter polisi melayang di atas kepala.
Kepala Inspektur Michael Hodder dari Polisi Surrey mengatakan, ini adalah insiden yang tragis dan mengejutkan, di mana seorang wanita telah kehilangan nyawanya setelah diserang di siang hari bolong.
"Pikiran kami bersama teman-teman dan keluarganya saat ini. Pada tahap ini kami percaya bahwa korban dan tersangka saling kenal," ujarnya.