Sabtu, 09 Februari 2019 19:50
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - China membantah tuduhan memata-matai Lithuania ketika negara zona euro itu bergabung dengan negara-negara Barat lainnya menyatakan keprihatinan terhadap raksasa telekomunikasi China, Huawei.

 

Huawei menimbulkan kecurigaan negara-negara Barat karena hubungannya yang dekat dengan pemerintah China. Hal itu menimbulkan kekhawatiran jika perusahaan teknologi itu merupakan alat spionase internasional China.

"Tidak masuk akal dan konyol bagi badan intelijen dan keamanan Lithuania untuk mengandalkan dugaan dan imajinasi untuk membuat distorsi yang tidak berdasar," kata kedutaan besar Tiongkok di Vilnius, dikutip dari SCMP, Sabtu (9/2/2019).

Pemerintah China dibuat terkejut oleh pernyataan dari Badan Intelijen Lithuania itu.

 

Awal pekan ini, dua agen intelijen Lithuania mengutuk China karena kampanye mata-mata yang disebut semakin agresif. Bahkan mereka menyebut jika China berusaha merekrut warga negara Lithuania.

Kepala Departemen Keamanan Lithuania, Darius Jauniskis mengatakan, lembaganya sedang menganalisis potensi ancaman yang ditimbulkan oleh Huawei, yang teknologinya digunakan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi 5G baru negara UE dan NATO.

Para pejabat AS baru-baru ini mengunjungi ibukota-ibukota UE mendesak pemerintah-pemerintah Eropa untuk membatalkan teknologi Huawei dari rencana infrastruktur telekomunikasi mereka.

Washington menganggap masalah ini mendesak karena negara-negara UE bersiap untuk meluncurkan jaringan 5G yang akan memberikan konektivitas yang hampir seketika, kapasitas data yang besar dan teknologi baru.

TAG

BERITA TERKAIT