Sabtu, 09 Februari 2019 18:15
Ternak-ternak milik Jaye Hall, mati akibat banjir dan lumpur.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, QUEENSLAND - Jaye Hall tak mampu menahan laranya. Peternak itu kehilangan separuh ternak sapinya, akibat banjir hebat menggulung Far North Queensland, Australia.

 

Namun, semangatnya dibesarkan oleh dua anaknya. Madison (13), dan Wyatt (11).

Banjir menggulung salah satu bangunan milik Hall di areal 200 km timur Gunung Isa seluar 45.000 hektare. Namun, air mata Hall tumpah saat membaca surat yang menyentuh hati dari Madison dan Wyatt. Anak-anaknya.

“Kami turut berduka atas semua ternak ini. Jika ada yang bisa kami lakukan untuk membantu, beri tahu kami," demikian suarat yang dibaca Hall.

 

"Jika kami membutuhkan lebih banyak uang, mama dapat mengambil uang saya dari rekening saya, dan menaruhnya di rekening mama. Saya bahkan bisa menjual beberapa hewan saya untuk mendapat uang," tulis Madison dan Wyatt.

Berbicara kepada Yahoo News, Hall mengatakan, dia sangat bangga dengan sikap tanpa pamrih anak-anaknya.

"Itu membuatku menangis, aku sangat bangga dengan mereka," katanya.

“Saya sangat bangga dengan ternak kami dan mereka tahu itu. Kami menjual banyak pejantan.. butuh waktu lama untuk membiakkan."

Setelah sembilan hari hujan terus menerus, cuaca dingin yang membeku dan angin kencang, sebagian besar anak sapi dan lembu jantan muda telah musnah.

"Kaki mereka berat dan terbungkus lumpur... lumpur sampai ke lutut di beberapa tempat," kata Hall.

"Mereka jelas-jelas berjalan untuk mencari tempat yang lebih tinggi, namun terjebak dan mati di sana."

Setelah mengalami kekeringan yang brutal selama tujuh tahun, sekarang dapat dirusak oleh kondisi pertanian yang basah dan berawa. Terbukti sangat sulit untuk ditangani. 

"Itu hanya berubah dari satu ekstrem, sepenuhnya ke ekstrem yang lain," kata Hall. 

"Saldo bank semua orang (petani lain) sangat terbatas saat ini, dan sekarang ini telah terjadi," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT