Sabtu, 09 Februari 2019 06:30
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mempertimbangkan menghapus atura gol tandang pada ajang Liga Champions. Aturan itu selama ini memang telah mendapatkan protes dari sejumlah pelatih top Eropa.

 

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, salah satu pelatih yang sangat vokal menantang peraturan gol tandang di Liga Champions. Hal itu ia ungkapkan Simeone pada pertemuan Forum Pelatih Elite Eropa pada September 2018.

"Saya tidak mengerti kenapa di leg kedua sebuah tim punya waktu 30 menit untuk mencetak gol yang nilainya lebih berharga dari yang Anda cetak di kandang. Saya pikir kita harus mencari solusinya," ujar Simeone.

Proposal yang dipimpin Simeone dan sejumlah pelatih besar Eropa, termasuk Carlo Ancelotti (Napoli) dan Thomas Tuchel (Paris Saint Germain), kabarnya membuat UEFA akan mempertimbangkan menghapus peraturan gol tandang.

 

AS mengutip media Jerman, Kicker, UEFA mempertimbangkan menghapus aturan gol tandang di tiga turnamen, yakni Liga Champions, Liga Europa, dan Nations League.

Aturan gol tandang sudah digunakan UEFA sejak musim 1965/1966. Peraturan ini digunakan untuk menentukan pemenang bila agregat skor pada dua leg pertandingan berakhir imbang. 

Pada dasarnya tim yang mampu mencetak gol tandang punya keuntungan di kompetisi UEFA. Sebagai contoh tim A akan lolos ke babak selanjutnya bila bermain imbang pada leg kedua yang berlangsung di kandang tim B jika skor akhir 2-2 setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama. Meski agregat akhir 3-3, maka tim A berhak lolos karena mampu mencetak gol lebih banyak di kandang tim B.

TAG

BERITA TERKAIT