Jumat, 08 Februari 2019 16:36
Aldama Putra semasa hidup. Ist
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Kematian Aldama Putra Pongkala (19 tahun), taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar akibat dianiaya senior menyimpan duka mendalam bagi pihak keluarga.

 

Merasa tidak puas dengan proses penyelidikan yang dilakukan polisi, salah satu anggota keluarga meminta bantuan ke pengacara Hotman Paris Hutapea.

"Slmt pagi Bpk Hotman,, sy Samna klrga almhm ALDAMA yg meninggal di Univ ATKP MAKASAR, sy ingin skali menghub Bpk terkait kasus pembunuhan anak kami di ATKP MAKASAR, namun kami sulit untuk mghub Bpk," tulis akun Samna Bhayangkara di Facebook, Jumat (8/2/2019).

"Sy yakin Bpk org baik yg bs membela rakyat kecil sprti kami,, Bpk Hotman kami melihat byk kejanggalan dan byk yg disembunyikan dri kasus pembunuhan anak kami, oleh karena itu, kami mohon Bpk Hotman berkenan membantu kami dlm kasus ini," sambungnya.

 

Sontak, Hotman Paris menanggapi niat pihak keluarga Aldama.  “Saya Hotman Paris bersedia menerima keluarga yang meminta bantuan hukum ini di Kopi Joni pada tanggal 10 Februari jam 10 pagi,” tegas Hotman di kolom komentar Lambe_turah

Selain Hotman Paris, akun Samna Bhayangkara juga meminta kepada tim yang dibentuk Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi untuk membongkar tuntas kasus yang menewaskan Aldama.

"Kami mohon pak mentri, ini diusut smpe tuntas krna kami merasa ini ada yg ditutup2i pihak univ ATKP. Pertama kalinya mereka memberikan pnjelasan bhwa anak kami jatoh dikmr mandi trnyata pihak RS menyampaikan bukan jatoh di kamarr mandi tpi dianiaya,,.lalu siapa yg bawa ke kmr mandi??," bebernya.

"Yg bawa ke kmr mandi tdk mgkin hanya 1 org, psti lebih dri 1 org, smntara polisi hanya mnetapkan 1 trsangka,,, kami takut pak mentri, kasus ini ditutup2in Karna dri awal sdh agak janggal," sambungnya.
 

TAG

BERITA TERKAIT