Jumat, 08 Februari 2019 16:18
Andi Darmawan Aras (batik merah), dalam rapat di DPR RI.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Komisi V DPR RI yang membidangi Transportasi, rencananya akan rapat bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk membahas kasus tewasnya Aldama, taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, yang meninggal di tangan seniornya.

 

Kasus ini telah menyita perhatian publik. Apalagi ATKP Makassar, merupakan kampus yang langsung di bawah naungan Kemenhub. Untuk itu, DPR RI akan bahasa kasus ini bersama Kemenhub.

"Pada rapat kerja dengan Kemenhub nantinya, kita akan meminta penjelasan tentang kejadian ini. Tentunya kalau terjadi kelalaian, pengelola harus mendapat sanksi yang keras," ujar anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andi Iwan Darmawan Aras, kepada Rakyatku.com.

Selain meminta penjelasan dari Kemenhub tentang peristiwa nahas tersebut, DPR RI juga akan memberikan masukan kepada Kemenhub, bagaimana cara pengelolaan pendidikan, agar terhindar dari kekerasan.

 

"Sekaligus memberikan masukan-masukan yang sifatnya konstruktif, untuk menyelesaikan masalah yang kerap terjadi di dalam sekolah tersebut," bebernya.

Karena kejadian seperti ini, katanya mungkin tidak semuanya kesalahan siswa, tetapi tentunya juga pihak pengelola harus dimintai pertanggungjawaban.

"Pengelola menurut saya harus punya kontrol terhadap situasi dan kondisi sekolah. Oleh sebab itu, kita percayakan sepenuhnya kepada aparat Kepolisian, untuk nengusut kejadian ini, atas apa yang menjadi motif," jelasnya.

Hasil dari pemeriksaan kepolisian katanya, akan menjadi rekomendasi dari DPR RI untuk memperbaiki pola atau sistem di dalam ATKP Makassar. Karena ATKP Makassar, sudah beberapa kali menewaskan tarunanya.

"Hal-hal yang menjadi hasil penyelidikan kepolisian, juga nantinya akan menjadi rekomendasi buat kita dalam memberi masukan kepada Kemenhub, dalam pengelolaan pendidikan kedinasan," tutupnya.

Sekadar diketahui, Aldama Putra Pongkala, tewas di tangan seniornya, Muhammad Rusdi pada Minggu, 3 Februari 2019 lalu.

Sebelumnya, pada 2016 lalu, seorang taruna ATKP Makassar bernama Ari Pratama asal Trenggalek, juga tewas. Alasan pengelola dia tewas saat berenang. Namun, orang tua curiga putranya tewas dianiaya, karena ada luka lebam di perutnya.

TAG

BERITA TERKAIT