Kamis, 07 Februari 2019 17:16
Moh Ramdhan Pomanto, di acara Rakorsus Perusda Kota Makassar.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) lingkup Perusahaan Daerah Kota Makassar, Kamis (7/2/2019) di Swiss Belhotel, Pantai Losari, Makassar. 

 

Kegiatan tersebut dihadiri Sekda Kota Makassar, SKPD se-Kota Makassar, Badan Pengawas Perusda, staf ahli dan para narasumber.

Danny mengatakan, Perusda dibentuk untuk memperkuat Pemerintah Daerah (Pemda). Perusda dilindungi UU, yang fungsinya side business, karena pemerintah tak boleh berbisnis, padahal bisnis itu dicipatakan oleh pemerintah. 

Kondisi dan atmosfer bisnis yang baik lanjut dia, diciptakan pemerintah. 

 

Pada sat bersamaan, kebutuhan dasar harus dikuasai negara, maka muncullah perusda yang sahamnya 51 atau 100 persen milik pemda. 
"Perusda hadir untuk mendukung pendapatan, itu saja," ujarnya. 

“Maka rakorsus ini ide yang baik sekali. Saya lihat ini perusda makin hari makin keren dan sadar, Alhamdulillah. Mudah-mudahan rakorsus ini punya hasil jelas. Kalau tidak, berarti kita hanya ketemu saja, apa bedanya jika di warung kopi,” tambah pria yang akrab disapa Danny ini.

Danny menambahkan, pihaknya tak mau intervensi tapi hanya ingin melihat komitmen terhadap kota ini. Selama ini kata dia, perusda di Makassar punya sejarah buruk yang besar, yang membuat urusan dengan hukum apalagi di KPK, banyak menyangkut Perusda, termasuk yang bergulir hari ini. 

"Perusda hari ini tak lagi seperti dulu. Sekarang era transparan. Semua bisa melihat dan melaporkan, jangan pikir tidak terdeteksi. Sistem audit itu keluar masuk jelas," paparnya.

Danny juga menyampaikan dan menegaskan, harapannya peran perusda harus jelas dan kuat. 

Cara mengukurnya kata dia di struktur pendapatan Pemkot, berani tidak perusda mengambil ruang. 

"Saya sengaja pancing, untuk apa kita rakorsus kalau pendapatan tidak meningkat dan target tak jelas. Sekarang kita memang baru bangun dari tidur. Saya harap semua harus bangkit,” tutur Danny.

Pembersihan aset, kata Danny, harus jadi agenda utama. Tidak mungkin perusda asetnya tak jelas, bagaimana mau cari modal.

PDAM punya lahan yang banyak, PD Parkir, motor di Makassar lebih 1,2 juta, hampir sama jumlah penduduk. 

“Mobil 500 ribu, hitungan kasar sehari parkir Rp10 ribu, 500 ribu kali Rp10 ribu sama dengan Rp500 juta sehari. Kali 300, Rp1,5 T. Kenapa Tokyo dan London PAD terbesarnya adalah parkir, karena visinya bagus. Kalau kita juga begitu, bikinkan gedung parkir, uang banyak sekali, cash. Kita harus transparan dan bangkit dari keterpurukan agar kota ini maju rakyat makmur,” pungkas Danny.

TAG

BERITA TERKAIT