Kamis, 07 Februari 2019 12:38
OPM
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Salah satu dedengkot Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Egianus Kogeya, sebelumnya mengaku siap menghadapi TNI.

 

Itu diungkap TPNPBNews yang disebarkan di akun media sosialnya. Lewat handy talkie, Egianus Kogeya yang juga membantai para pekerja PT Istaka Karya, serta menembak anggota TNI ini, menyampaikan pesan kepada TNI, bahwa mereka akan melawan sampai kapanpun.

Sekarang, dalam laporan handy talkienya, Egianus kembali menyebarkan kabar hoaks tentang pengeboman di Mapenduma, Nduga.

Dia juga meminta kepada dunia internasional, untuk memberi perhatian. Tak lupa akun TPNPBNews menyertakan foto yang telah diedit, menggambarkan sebuah helikopter melemparkan bom. Foto itu adalah foto editan yang sama, yang disebar pada 2018 lalu.

 

"TNI menggunakan senjata kimia dalam konflik bersenjata menyerang pemukiman warga di Kabupaten Nduga, Papua. Dunia segera mendesak Indonesia hentikan penggunaaan senjata kimia dalam konflik bersenjata di Papua," demikian bunyi postingan TPNPBNews.

Menurut akun itu, yang dirilis Kamis, 7 Februari 2019, bahwa pada Rabu, 6 Februari 2019, dua helikopter TNI, mulai melakukan serangan bom dari udara pada pukul 07.30 WIT.

“Kampung Mapenduma, Widum dan Loama, semua dibom sebanyak 5 kali dari dum-dum bagian atas. Semua di bagian Derakma Mapenduma terkejut dengan bunyi ledakan bom dan sudah keluar rumah,” kata Egianus yang dikutip TPNPBnews.

“Sesudah jatuhkan bom helikopter kembali ke Timika dan arah Genyam,” tambah Egianus.

Pria yang menjabat Panglima KODAP III Ndugama itu menyampaikan kepada dunia dan seluruh publik bahwa, untuk wilayah Nduga, dari Mapenduma Yila dan Bela terjadi pemboman. "Maka tolong diperhatikan serius, kami belum pastikan jumlah korban kami akan cek dan laporkan," ujar Egianus Kogeya.

Menurut Egianus Kogeya, prajurit TNI memilih menggunakan senjata kimia yang dijatuhkan dari udara, karena tak mampu melawan OPM dengan standar.

TAG

BERITA TERKAIT