Kamis, 07 Februari 2019 08:15
Oknum teller BRI, Rika Dwi Merdekawati (baju merah) saat diperkenalkan kepada pers di Mapolda Sulsel.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Penganiayaan yang berujung tewasnya taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Aldama Putra Pongkala masih menjadi berita terpopuler sepanjang Rabu (6/2/2019).

 

1. Anak Penurut yang Jadi Juru Damai

Semasa hidup, Aldama dikenal anak yang penurut. Dia tidak pernah membantah orang tua yang hidup beda agama. Ayahnya beragama Kristen, sementara ibunya seorang muslim. Aldama ikut ibunya, muslim.

Nah, yang paling mengesankan, Aldama selalu tampil sebagai juru damai saat kedua orang tuanya bertengkar atau cekcok. Aldama langsung hadir di tengah-tengah untuk mendamaikan kedua orang tuanya yang sedang bertengkar.

 

"Dia itu sangat baik pak, jika boleh memilih biarkan saya yang ganti posisinya sekarang dia ada di sini temani ibunya. Saya rela pak. Dia itu anak satu-satunya yang sangat saya sayangi," tutupnya.

Berita selengkapnya, silakan klik DI SINI

2. Suami Teller BRI Merengek-rengek Minta Uang

Orang bilang, uang yang tidak halal memang "panas". Uang hasil penipuan yang dilakukan teller BRI Unit Toddopuli Cabang Panakkukang, Makassar, Rika Dwi Merdekawati ternyata digunakan suaminya Rendi (31) untuk main judi online.

Setiap saat Rendi merengek-rengek pada istrinya, minta uang. Demi memenuhi permintaan suami, Rika membuat sistem dan sistem keuangan di BRI. Dia leluasa memotong uang nasabah nyaris tanpa ketahuan.

Tidak tanggung-tanggung, dia menilap dana nasabah hingga Rp2,3 miliar selama masa operasi. Rika sudah jadi tersangka. Suaminya Rendi ikut jadi tersangka atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

Berita selengkapnya klik DI SINI

3. Perangkat Kiamat ala Rusia

AS dan NATO baru-baru ini menyimpulkan bahwa Rusia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan senjata berkemampuan nuklir yang dilarang, sehingga membuat perjanjian itu tidak berarti.

AS menanggapi dengan mengatakan akan menarik diri dari perjanjian. Namun itu menuai kritikan di Rusia. Sebuah tinjauan BBC atas surat kabar Rusia mengungkapkan beberapa ide mengerikan.

"Jika Amerika mengerahkan rudal baru mereka di dekat perbatasan Rusia, dan sebagai tanggapan kami mengerahkan rudal kami, maka tentu saja, risiko konflik (nuklir) meningkat tajam," kata seorang pakar pengendalian senjata kepada satu surat kabar.

Pakar ini berpendapat bahwa kematian INF berarti baik AS dan Rusia sekarang harus mempertimbangkan sentara nuklir karena serangan tidak akan bisa diprediksi. Bagi Rusia, senjata itu bisa berupa perangkat kiamat.

Rusia baru-baru ini mengakui telah membangun salah satu senjata nuklir yang lebih gila sepanjang masa dalam bentuk torpedo bawah laut. Itu dilengkapi dengan hulu ledak nuklir 100 megaton yang dirancang untuk menciptakan gelombang seukuran tsunami dan badai radioaktif.

Berita selengkapnya silakan klik DI SINI

TAG

BERITA TERKAIT