RAKYATKU.COM - Polisi berhasil mengungkap kasus prostitusi online yang dijalankan seorang mahasiswi S2. Dia menjual pekerja seks perempuan di Twitter dengan harga Rp 2 juta sekali hubungan seks.
Dengan uang Rp 2 juta, pria hidung belang bisa berhubungan seks selama 1 jam. Pratek bisnis esek-esek ini terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Jadi, tersangka ini membuat akun Twitter untuk menawarkan wanita-wanita pekerja seks dengan tarif berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta untuk sekali kencan selama satu jam," kata Kepala Satreskrim Polres Banyumas AKP Gede Yoga Sanjaya.
Kasus prostitusi online itu terungkap setelah polisi menyelidiki informasi yang menyebutkan adanya praktik prostitusi online di Kabupaten Banyumas.
Polisi pun melakukan patroli siber hingga akhirnya mendapatkan informasi bahwa tersangka memesan kamar di salah satu hotel kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
"Saat ada pelanggan yang memesan salah seorang pekerja seks komersial kepada tersangka, kami melakukan penangkapan," bebernya dikutib Suara, Rabu (6/2/2019).
Dalam penangkapan itu, polisi menangkap APP (28), warga Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. APP bertugas untuk menyiapkan kamar hotel dan menyediakan satu pak alat kontrasepsi berupa kondom.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka APP mengaku telah menjalankan tindak pidana pelacuran daring tersebut sejak awal tahun 2018.
Anak buah tersangka sering berganti-ganti dengan jumlah mencapai 15 orang dan sekarang yang masih aktif bekerja dengan tersangka sebanyak enam orang.
"Rentang usia 20-30 tahun. Ada salah satu yang kami amankan adalah seorang mahasiswi S2 salah satu perguruan tinggi di Purwokerto," ujarnya.
Setiap kali transaksi, kata dia, tersangka APP mendapatkan komisi berkisar Rp 350.000 - Rp 500.000 yang dibayarkan secara transfer melalui rekening bank dan dalam sehari bisa tiga kali transaksi.
Tersangka merekrut wanita-wanita yang akan dipekerjakan sebagai PSK itu melalui media sosial MeChat.