Kamis, 07 Februari 2019 00:30
ILUSTRASI
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - "Enak saja, habis berantem malah ngajak bercinta!"

 

Sebagian istri mungkin pernah berpikiran begitu. Tentu saja saat kejengkelannya belum benar-benar hilang.

Profesor psikologi University at Albany, State University of New York, Gordon Gallup punya penelitian menarik tentang fenomena ini. Resep paling jitu rujuk kembali pasca bertengkar.

Secara mengejutkan, dia menemukan bahwa sebanyak 70,1 persen suami dan 58 persen istri berhubungan intim usai bertengkar.

 

Hasil penelitian itu sejalan dengan fakta yang dituangkan dalam jurnal penelitian ilmu psikologi evolutioner. Bercinta usai bertengkar ternyata dapat membuat hubungan kembali membaik. 

"Perempuan juga merasakan bisa berdamai dengan pasangannya dengan bercinta. Berkomunikasi saat bercinta sangat membantu ketimbang harus mengakhiri hubungan," kata peneliti Bucknell University Amerika Serikat, T Joel Wade.

Penelitian dilakukan menjadi dua bagian. Para responden ditanya melalui kuesioner online untuk meminta pendapat mereka apa cara paling tepat untuk berbaikan dengan pasangan setelah bertengkar.

Grup itu dibagi menjadi 21 kategori pertanyaan tentang sikap apa yang bisa menarik untuk rekonsiliasi. Pria lebih banyak menjawab bercinta dan gerak tubuh mengarah ke seksual jauh lebih efektif untuk meminta maaf.

Selanjutnya ditemukan bahwa wanita menahan emosinya dengan hormat kepada pasangan, saat pasangan rela menghabiskan waktu bersama setelah konflik, meminta maaf dan menyesal.

"Perempuan mungkin menilai jika pasangan bersedia menghabiskan waktu bersama lebih banyak dan lebih romantis, hal itu artinya pasangan sungguh-sungguh ingin berdamai," ungkap Wade.

Memang, banyak yang mengalami kesulitan untuk berbaikan setelah bertengkar. Jangankan berciuman dan bercinta, saling menegur saja membutuhkan waktu hingga berhari-hari. Keengganan untuk saling mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah penyebabnya. 

Namun, berita baiknya, suami bukan sedang ingin kurang ajar jika ia menunjukkan tanda-tanda ingin bermesraan usai beradu mulut dengan istri. Pria umumnya menjadi pihak yang lebih dulu menegur dan mengajak berbaikan. 

Ia merasa tidak nyaman dalam situasi saling diam itu, meskipun merasa dirinya tidak bersalah. Banyak pria yang tak tahan untuk tak berbicara dengan pasangannya.

Suami juga tahu istri termasuk orang yang cenderung lama memendam kemarahan. Ia mungkin harus menghadapi hari yang berat di kantornya, dan tak ingin pertengkaran tersebut menambah beban dirinya. 

Karena itu ia berusaha meredam kemarahan istri dengan menyentuh lengan, mengusap-usap pundak, atau menggenggam tangan istri. Mungkin juga ada sebagian kecil dari dirinya mengetahui bahwa istri akan langsung melunak jika disentuh dengan lembut. 

Ketika istri sudah memaafkannya, suami biasanya berusaha mengintensifkan sentuhannya. Dari sekadar sentuhan, usapan, dan pelukan, suami akan mulai mencium kening istri. Pria tahu bahwa mencium kening akan diterima oleh wanita sebagai tanda bahwa pasangannya betul-betul menyayanginya.

Pada intinya, pertengkaran adalah hal biasa dalam suatu hubungan. Pertengkaran bahkan membuat hubungan jadi lebih kuat, karena itu jadikan pertengkaran sebagai tanda yang positif. Hubungan intim yang dilakukan sesudahnya, seringkali membuat menjadi rileks, merasa masih diinginkan dan disayangi.

TAG

BERITA TERKAIT