RAKYATKU.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengadakan pertemuan puncak dua hari dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 27-28 Februari di Vietnam. Langkah itu untuk melanjutkan upayanya membujuk Kim agar menyerahkan senjata nuklirnya.
Trump mengatakan jangkauannya ke Kim dan pertemuan pertama mereka Juni lalu di Singapura membuka jalan menuju perdamaian. Tetapi belum ada rencana konkret untuk bagaimana denuklirisasi dapat diimplementasikan, dikutip dari ABC News, Rabu (6/2/2019).
Denuklirisasi Korea Utara adalah sesuatu yang telah menghindar dari AS selama lebih dari dua dekade, sejak pertama kali diketahui bahwa Korea Utara hampir saja memperoleh sarana untuk senjata nuklir.
"Sebagai bagian dari diplomasi baru yang berani, kami melanjutkan dorongan bersejarah kami untuk perdamaian di Semenanjung Korea," kata Trump dalam pidato kenegaraannya .
Direktur Intelijen Nasional Dan Coats mengatakan kepada Kongres pekan lalu bahwa para pejabat intelijen AS tidak percaya Kim akan melenyapkan senjata nuklirnya atau kapasitas untuk membangun lebih banyak karena dia yakin itu adalah kunci bagi kelangsungan hidup rezim. Video satelit yang diambil sejak KTT Juni mengindikasikan Korea Utara terus memproduksi bahan nuklir di pabrik senjatanya.
Tahun lalu, Korea Utara melepaskan tahanan Amerika, uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang ditangguhkan dan membongkar satu lokasi uji coba nuklir dan bagian-bagian dari fasilitas peluncuran roket tanpa kehadiran pakar luar.