Selasa, 05 Februari 2019 19:29
Suasana rumah duka Aldama (19), Selasa (5/2/2019). (Foto: Arfa Ramlan)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Aldama (19) taruna tingkat satu Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar meninggal dunia karena dianiaya oleh seniornya satu tingkat di atasnya.

 

Pelaku Muhammad Rusdi (21) telah ditangkap oleh Polrestabes Makassar setelah memeriksa sebanyak 22 saksi. Kepada penyidik Polrestabes Makassar, Muhammad Rusdi menjelaskan penyebab sehingga ia menganiaya Aldama.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengatakan, penyebab penganiayaan dilakukan oleh Muhammad Rusdi kepada Aldama karena korban saat masuk ke dalam kampus tidak memakai helm dan dilihat oleh senior-seniornya.

"Aldama dilihat oleh senior-seniornya masuk ke dalam kampus tidak menggunakan helm setelah bermalam di luar, kemudian Muhammad Rusdi memanggil korban ke dalam asrama alfa barak kamar bravo 6," ujar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo.

 

Aldama pun menghadap ke senior-seniornya yang sudah menunggu di dalam kamar bravo 6 tersebut. Muhammad Rusdi langsung melakukan tindakan fisik berupa memerintahkan korban untuk melakukan sikap tobat.

"Sikap tobat itu berupa kedua kaki dilebarkan, badan membungkuk ke depan dengan kepala sebagai tumpuan ke lantai dengan kedua tangan berada di pinggang belakang setelah itu Aldama disuruh berdiri dan dipukul," jelasnya.

Saat berdiri, Muhammad Rusdi melayangkan pukulan ke arah bagian dada beberapa kali. Setelah Aldama dipukul di bawah dada, korban kemudian oleng dan langsung jatuh pingsan.

"Melihat kejadian itu, Muhammad Rusdi dan senior-seniornya serta junior yang ada di ruangan itu panik. Sehingga mereka memberikan pertolongan pertama dengan cara memberikan napas bantuan," bebernya.

Karena napas bantuan yang diberikan kepada Aldama tidak berhasil, senior-seniornya yang sudah panik kembali memberikan minyak kayu putih untuk menyadarkan korban, namun masih tidak berhasil.

"Mereka kemudian memanggil pihak poliklinik kampus, kemudian membawa korban ke rumah sakit sayang rakyat, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan, korban meninggal dalam perjalanan," tutupnya.

TAG

BERITA TERKAIT