Selasa, 05 Februari 2019 16:26
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Baru-baru ini, Celebes Research Center (CRC) merilis hasil survei terbarunya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

 

Hasilnya, di Sulawesi Selatan, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dengan tingkat elektabilitas mencapai 46,0 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memiliki tingkat elektabilitas sebesar 41,9 persen.

Dalam survei yang direkam pada 5-15 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden tersebut, terdapat 12,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters).

Peneliti CRC, Saiful Bahrie mengaku, dalam rentang waktu kurang lebih dua setengah bulan jelang pemungutan suara, undecided voters inilah yang kadang akan menjadi penentu. Keunggulan Jokowi-Ma'ruf di Sulsel bisa terusik, bila duet Prabowo-Sandi bisa memaksimalkan mereka.

 

"Ini yang harus diantisipasi oleh kedua belah pihak (pasangan calon presiden dan calon wakil presiden)," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler belum lama ini.

Namun berdasarkan pengalaman, kata Saiful, jika ada petahana yang ikut bertarung, maka para pemilih yang belum menentukan pilihan kadang lebih cenderung ke pihak oposan atau penantang.

"Berdasarkan pengalaman kami ketika konfigurasi pemilihan pemimpin itu ada dua kandidat. Petahana berhadapan dengan oposan atau penantang itu, kecenderungannya mereka yang belum menentukan pilihan biasanya lari ke oposan atau penantang. Tapi dominannya ke oposan," bebernya.

Meskipun kecenderungannya seperti itu, Saiful mengaku semuanya kembali bergantung pada kreatifitas dan kemampuan tim pemenangan masing-masing calon presiden untuk menggaet simpati mereka.

"Saya rasa itu tergantung juga bagaimana kampanye dari masing-masing tim capres ini. Biasanya undecided voters atau orang-orang yang belum menentukan pilihan ini adalah tipe pemilih yang secara otonom dirinya itu jauh lebih tinggi tingkat pendidikannya. Mereka yang belum menentukan pilihan itu biasanya orang-orang yang cerdas, menunggu dan menimbang program dan visi misi dari kandidat sebelum mereka memutuskan," tambahnya.

Sekarang, menurut Saiful, kedua kontestan Pilpres ini harus saling berjuang untuk merebut segmen pemilih ini. "Jadi kalau kampanye kedua pasangan calon bagus dan direspon positif, biasanya mereka lari ke kubu yang bisa meyakinkan," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT