Selasa, 05 Februari 2019 14:25
Proyek pembangunan Call Centre 112 Terpadu di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Parepare, Sulawesi Selatan
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Landasan atap lantai tiga proyek pembangunan Call Centre 112 Terpadu di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, diduga roboh.

 

Rekanan pembangunan proyek senilai Rp3,8 miliar mengklaim bangunan sengaha dirobohkan. Namun, hal ini bertentangan dengan kesaksian Amri, salah satu buruh harian proyek itu, Selasa (5/2/2019).

"Saat membuka tiang penyangga landasan atap, tiba-tiba pasangan batu bata dan cor yang berada di atasnya runtuh. Bangunan yang roboh sepanjang 30 meter. Kami juga heran kenapa bisa rubuh," ujar Amri kepada Rakyatku.com.

Robohnya landasan atap cor sepanjang 30 meter tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 Wita, Senin (4/2/2019). Informasi yang diperoleh menyebutkan, saat itu para pekerja membongkar mal penyangga cor yang sudah dianggap kering. Namun karena kurang kuat, cor sepanjang 30 meter itu jatuh dari lantai 3.

 

"Untung saat membongkar, kami tidak terlalu berada di bawah bangunan itu. Hanya ada satu orang teman kami yang nyaris terkena puing-puing reruntuhan cor yang ambruk," tutur Amri. 

Sementara itu, rekanan bangunan Call Center 112 Terpadu, PT Sukses Sanggah Sejahtera, Andi Iwan Latinro mengaku bangunan sepanjang 30 meter itu tidak roboh, tetapi sengaja dibongkar.

Menurut Iwan, cor penyangga atap atau biasa disebut konsul di atasnya ada batu bata yang dipasang setinggi 3 meter. Karena miring, pihaknya menyuruh pekerja untuk membongkar bangunan itu.

"Sebanarnya tidak ambruk. Dari hasil konsultasi dengan pihak PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), saya beri masukan di atas konsul berdiri batu bata setinggi 3 meter, karena sering ditiup angin, batu bata itu miring. Dari hasil konsultasi, saya kemudian memerintahkan pekerja untuk membongkar," kata Andi Iwan Latinro. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sukriadi, mengakui ada unsur kelalaian dari konsultan yang menyebabkan bangunan ambruk saat akan dibongkar.

"Dari awal, sudah kita instruksikan untuk dibongkar. Ada perubahan struktur, pihak konsultan lalai, semua kerja buru-buru. Kita instruksikan untuk bongkar sedikit-sedikit," katanya.

TAG

BERITA TERKAIT