Selasa, 05 Februari 2019 09:51
Kapolsek Rappocini, Kompol Edhy Supriadi
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sebuah rumah tua di Jalan Rappocini, runtuh dan menimpa tiga orang bocah. Satu diantaranya meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Labuang Baji, Senin malam, (4/2/2019).

 

Tiga bocah yang menjadi korban reruntuhan bangunan lama tersebut diantaranya, Adam Rahmat (5) meninggal dunia, sementara Syarif Alkadri (7) dan Muh.Aksan (5) masih mendapat perawatan medis.

Kapolsek Rappocini, Kompol Edhy Supriadi mengatakan, kejadian ini murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan. Sebab kata dia, rumah tersebut merupakan bangunan lama yang sudah rapuh.

"Bangunan itu sudah 20 tahun ditinggalkan pemiliknya kemudian sudah rapuh dalam kondisi sudah tidak memiliki atap. Bangunan ini ditempati masyarakat untuk menjemur pakaian," kata Kompol Edy Supriadi, saat ditemui di rumah korban, Selasa (5/2/2019).

 

Saat keajadian, lanjut Edy, ketiga korban sedang bermain-main. Tiba-tiba salah satu dari mereka menarik tali jemuran yang dipakai masyarakat untuk menjemur pakaian.

"Pada saat korban main-main, anak ini menarik tali jemuran itu dengan keras sehingga bangunan ini rubuh kemudian menimpa tiga orang anak, salah satunya Adam Rahmat yang tertimpa pada lehernya kemudian kepala serta sebagian badannya," ucapnya.

Sementara, Syarif Alkadri dan Muh. Aksan, kata dia, masih bisa diselamatkan dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji. 

"Orang tua korban tidak keberatan karena betul-betul musibah dan menyerahkan penuh kepada kepolisian untuk mencari pemilik rumah tersebut," jelasnya. 

Sementara itu, orang tua korban, Saptiar (32) mengatakan, rumah tersebut sudah lama ditinggalkan pemiliknya, sehingga masyarakat di sekitar memanfaatkan rumah tersebut untuk menjemur pakaian.

"Adami sekitar 20 tahun ditinggalkan pemiliknya, tahun 2001 na pergi. Mereka melarikan diri dulu karena salah satu keluarganya bunuh nenek, neneknya ji juga anak-anak. Waktu sudah membunuh langsung mi berpencar melarikan diri, sampai sekarang tidak ditahu dimanai semuanya," ungkap Saptiar.

TAG

BERITA TERKAIT