Senin, 04 Februari 2019 17:50
Pimpinan BNI Kanwil Makassar, Faizal Arief Setiawan (kiri) saat berada di Hotel Horison Jalan Sudirman Makassar, Selasa (4/02/2019). Foto: Arfa
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pimpinan BNI Kantor Wilayah (Kanwil) Makassar, Faizal Arief Setiawan mengaku sedang mengusut kasus dugaan keterlibatan oknum pegawainya yang menyebabkan uang seorang nasabah raib hingga miliaran Rupiah.

 

Penyelidikan internal BNI ini dengan memeriksa oknum pegawai tersebut yang berinisial CG.

"Saat ini kami sementara lakukan pemeriksaan kepada bersangkutan. Kami ingin mengetahui langkah apa yang dilakukan yang bersangkutan sehingga terjadi kejadian tersebut," ujar Pimpinan BNI kantor wilayah Makassar Faizal Arief Setiawan kepada awak media di Hotel Horison, Senin (4/2/2019).

Katanya, selama dalam masa pemeriksaan, oknum pegawai BNI tersebut tidak diberikan kebebasan dalam bekerja. Semua password yang dipegang, untuk sementara ditarik karena yang bersangkutan merupakan kepala kas keuangan.

 

"Yang bersangkutan langsung kami larang untuk tidak bersangkutan dengan sistem keuangan selama dalam pemeriksaan. Artinya kami menarik passwordnya, jadi kami mengontrol selama dalam pemeriksaan," katanya.

Oknum kepala kas BNI cabang Sudirman berinisial CG tersebut baru bisa kembali bekerja jika sudah terbukti ia tidak melakukan pelanggaran. "Kami akan kembalikan haknya kalau sudah selesai pemeriksaan dan tidak bersalah," tutupnya. 

Diberitakan, Muhammad Sahlan Rahim melaporkan seorang pegawai BNI berinisial CG ke Polda Sulsel pada 1 Februari 2019.

"Yang kami laporkan cuma Rp 100 juta itu yang ada buktinya sekarang. Tapi kami merasa klien saya rugi Rp3 miliar lebih, ini harus diusut," ujar kuasa hukum Muhammad Sahlan, Rezki Azis pada akhir pekan lalu. 

Rezki Azis menjelaskan, kejadian sudah berlangsung mulai 2014. Saat itu, katanya, Muhammad Sahlan Rahim jadi nasabah bank BNI. Ia kemudian ketemu dengan pegawai berinisial CG tersebut. 

Singkat cerita, Muhammad Sahlan Rahim kemudian dekat dengan CG. Sahlan akhirnya memberikan kepercayaan kepada CG untuk mengelola uangnya. 

"Kebetulan saat itu klien saya tidak punya orang dekat untuk kelola uangnya, karena dia seorang kontraktor yang setiap saat punya proyek,"  jelasnya. 

Namun, akhir tahun 2018, Muhammad Sahlan Rahim curiga karena setiap akhir tahun ia melihat di buku tabungannya ada transaksi yang keluar tanpa tak tau kemana uang tersebut. 

"Karena setiap ada pengeluaran harus di tau oleh klien saya, tapi waktu 2018 ia melihat ada pengeluaran yang tidak jelas kemana. Bahkan ada uang yang ditransfer ke rekening lain yang ia tidak tau siapa rekening tersebut," ucapnya.

TAG

BERITA TERKAIT