Senin, 04 Februari 2019 15:14
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Akses Jalan utama antara Desa Borong Tala, Kecamatan Tamalatea dan Kelurahan Pabiringa, terganggu. Hal ini disebabkan bangunan talud pada sayap kirinya ambruk.

 

Warga setempat, Bundu mengatakan, talud jembatan itu menyebabkan jalan penghubung antara batas Karoppong Pajja dengan Barayya Selatan, hampir putus. 

"Seharusnya pasangan batu pertama dari dasar tanah minimal kedalaman 80 cm. Saya melihat teknis pengerjaannya itu, batu dasarnya hanya 50 cm," kata Bundu, Senin (4/2/2019).

Menurutnya kedudukan lebar pondasi dasar tanah pada bagian bawah sangat kecil. Jika berdasarkan gambar yang ada, harusnya lebar pondasi minimal 110 hingga 120 cm.

 

"Kualitas campurannya saja, saat proses pengerjaan itu sempat saya tegur. Saya bilang, kok kamu pakai satu batu gunung saja. Kenapa tidak mencontohi saja bangunan yang lama, ini kan rehabilitas, contohi saja bangunan yang lama," sebutnya.

Kepala Desa Borong Tala, Suhardi mengatakan, tidak tahu menahu adanya pembangaunan talud di wilayahnya. 

Dari pihak pelaksana tidak pernah ada penyampaian ke pemerintah setempat terkait pembagunan tersebut. Bahkan pengerjaan talud jembatan sudah selesai, Ia tidak pernah menerima laporan.

Pembanguan talud jembatan itu adalah rehabilitasi yang dilakukan awal November 2018. Setelah dua bulan masa pengerjaan selesai, banjir membuat talud jembatan itu roboh.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU Jeneponto, Erwin mengatakan, talud Jembatan Borongtala yang rubuh akibat diterjang banjir bandang bukan karena kontruksinya yang tidak kuat.

"Talud jembatan itu roboh karena diterjang banjir bandang, bukan kontilruksi tidak kuat. Jadi semua jalan dan jembatan sudah dimasukkan permintaannya untuk perbaikan jalan dan jembatan," katanya.

TAG

BERITA TERKAIT