Senin, 04 Februari 2019 09:37
Presiden Joko Widodo. (FOTO: TWITTER/JOKO WIDODO)
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Presiden Joko Widodo terus melancarkan serangan kepada penantangnya. Selain isu propaganda Rusia, dia juga menyebut adanya calon yang menggunakan konsultan asing.

 

Konsultan asing itu disampaikan Jokowi saat hadir di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). Menurut Jokowi, propaganda Rusia dipakai elite-elite tertentu tanpa mempertimbangkan efeknya untuk rakyat. 

Selain propaganda Rusia, Jokowi menyinggung soal konsultan asing. "Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, nggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" kata Jokowi.

Dia juga menyebut bahwa rakyat disuguhi kebohongan yang terus-menerus. "Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," lanjut Jokowi.

 

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya kerap dituding sebagai antek asing. Jokowi menepisnya dengan memaparkan kebijakan pemerintah mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, dan kepemilikan saham 51 persen di PT Freeport. 

"Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Nggak mempan antek asing, ganti lagi," ujar Jokowi.

Menanggapi serangan tersebut, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menantang Jokowi untuk menyebut elite yang dimaksud menggunakan konsultan asing. 

"Yang dimaksud Pak Jokowi itu siapa? Harus tegas Pak Jokowi. Kalau dia bilang ada yang menggunakan hoax, fitnah, dari kita kalau dia bilang ada timses yang menggunakan hoax, fitnah, ujaran kebencian, dari kita nggak ada," kata juru debat BPN, Ahmad Riza Patria, Senin (4/2/2019).

"Prabowo-Sandi bukan tipe karakter yang begitu. Jadi kita ingin memperjelas yang dimaksud Pak Jokowi siapa. Timses siapa? Kalau dari kita nggak ada, berarti dari timses Pak Jokowi dong. Jadi jangan asal nuduh, kalau dari kita nggak ada," tegas dia seperti dikutip dari Detikcom. 

Riza lantas berbicara soal kebohongan. Menurutnya, Jokowi sebagai Presiden RI banyak berbohong. "Selama ini banyak bohong tuh siapa? Yang banyak bohong kan Pak Jokowi sendiri. Banyak janjinya, banyak pencitraan sana-sini, nyindir-nyindir, menuduh, nyerang. Pak Prabowo bukan tipe yang begitu, Sandi bukan tipe yang begitu," ucap Riza. 

Politikus Partai Gerindra itu memandang Jokowi, sebagai Presiden RI, seharusnya melontarkan pernyataan yang bijaksana. Dia meminta Jokowi tidak mengeluarkan pernyataan yang disebutnya menuduh dan bisa membuat gaduh.

"Harusnya dia mengayomi, bukan justru membuat kegaduhan, membuat propaganda apalagi bawa-bawa konsultan asing, bawa-bawa propaganda Rusia. Dari mana? Itu berlebihan. Kalimat itu berlebihan. Apa yang dibuat oleh Pak Jokowi ya. Coba diminta keterangan yang dimaksud Pak Jokowi itu siapa," tegas Riza.
 

TAG

BERITA TERKAIT