Minggu, 03 Februari 2019 16:04
FOTO: AFP
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berharap kesepakatan dapat dicapai untuk melindungi warga Palestina di Tepi Barat setelah Israel mengatakan akan menangguhkan mandat misi pemantau internasional.

 

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan Guterres berterima kasih kepada lima negara yang berkontribusi terhadap pencegahan konflik dan perlindungan Palestina di bawah Kehadiran Internasional Sementara di Hebron (TIPH) selama 22 tahun terakhir, yaitu Swiss, Swedia, Norwegia, Italia, dan Turki.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa ia mengambil keputusan sebagai akibat dugaan bias TIPH, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (3/2/2019).

Para pejabat Palestina menyebut langkah itu "lampu hijau" bagi pemukim Israel di kota itu untuk melakukan pelanggaran.

 

"Saya pikir negara-negara harus menentang ini," Sekretaris Jenderal PLO Saeb Erekat mengatakan pada hari Rabu.

Pada hari Jumat, lima negara TIPH mengutuk dalam sebuah pernyataan bersama keputusan unilateral pemerintah Israel untuk tidak memperpanjang misi pasukan pengamat di kota flashpoint.

TAG

BERITA TERKAIT