Minggu, 03 Februari 2019 08:18
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Sabtu, 2 Februari 2019. Di sebuah kios, di Distrik Mulia, Puncak Indah, Papua, di layar televisi sedang tayang acara menarik. 

 

Mata Sugeng Efendi (25), fokus ke layar televisi itu. Dia bersama temannya. Jarum jam menunjuk pukul 17.49 WIT, ketika tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api.

Letusan yang cuma satu kali itu, terdengar jelas dari kios tersebut, tiba-tiba Sugeng terkulai. "Tolong...saya kena tembak," pinta Sugeng ke temannya.

Teman korban kemudian meminta bantuan warga lain, untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit. 

 

"Seorang saksi bernama Nendi Telenggen, kemudian menuju ke pos TNI dan memberitahu insiden penembakan tersebut," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal seperti dilansir dari Detik.

Atas laporan tersebut personel Pos TNI melaporkan kepada pihak Kodim 1714/ PJ dan Polres Puncak Jaya, untuk meminta bantuan evakuasi korban ke RSUD Mulia.

Sayang, ketika tiba di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban disemayamkan dan disalatkan di Masjid Mujahidin Mulia. Lalu diterbangkan ke kampung halamannya di Porbolinggo, Jawa Timur, untuk dimakamkan.

Di tempat kejadian perkara, polisi mengamankan sebuah selongsong peluru kaliber 9 mm. Sejumlah personel polisi dan TNI, juga langsung berjaga-jaga di lokasi pasca penembakan.

TAG

BERITA TERKAIT